Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Friday, March 29, 2024
redaksi@topcareer.id
Tren

Mewakili Generasi Millenial, Cinta Laura Berikan Speech Tentang Pancasila

Topcareer.id – Indonesia merupakan negara majemuk dan plural. Mempunyai beragam suku, ras, agama, dan budaya. Dalam kemajemukan ini, Indonesia mempunyai satu ideologi bangsa yaitu Pancasila.

Lahir sebagai ideologi bangsa dan negara, berarti Pancasila harus bisa digunakan dan diberlakukan sebagai pedoman dalam kehidupan bermasyarakat.

Pancasila sebagai ideologi negara harus bisa diimplementasikan pada setiap aspek kehidupan di Indonesia, mulai dari beragama, bermasyarakat hingga berpolitik dan berdemokrasi.

Dalam acara sarasehan peringatan hari lahir Pancasila, rabu (1/6/22) yang diselenggarakan oleh MPR yang bekerjasama dengan Institut Filsafat Pancasila, artis muda Indonesia Cinta Laura didapuk untuk mewakili para generasi muda Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut Cinta juga menyampaikan speech nya terkait Pancasila dan relevansinya dalam kehidupan bersama.

Menurut Cinta, seringkali Pancasila dibicarakan dari sisi yang abstrak sehingga sulit dimengerti oleh orang awam.

Para generasi muda Indonesia memiliki kegelisahan terhadap Pancasila, sebab seringkali Pancasila hanya diucapkan tanpa penghayatan yang tulus akan artinya.

Pancasila melambangkan sebuah ideologi negara yang merangkul dan memandang setiap penduduknya setara.

Tujuannya jelas untuk membina dan membangun negara yang tidak hanya ditujukan untuk kelompok masyarakat tertentu.

“Saya tidak hanya berbicara dari segi ekonomi, tapi dari segi pengetahuan, sehingga akhirnya banyak penduduk kita mudah terpengaruh pola pikirnya dengan nilai-nilai yang bertolak belakang dengan Pancasila.” Kata Cinta dalam pidatonya.

Seringkali manusia memilih untuk hidup dalam kegelapan karena kebenaran membuat mereka tidak nyaman.

Cinta menambahkan, Bung Karno pernah mengatakan, orang tidak bisa mengabdi kepada Tuhan dengan tidak mengabdi pada sesama manusia.

“Sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa, mengatakan bahwa kita harus menghormati dan bekerja sama antar pemeluk agama dan penganut kepercayaan yang berbeda-beda dan tidak memaksa suatu kepercayaan kepada orang lain.” Tegas Cinta.

Tidak ada satupun dari kita yang berhak berkoar kecintaan kita terhadap Tuhan kalau kita tidak bisa menghargai perbedaan yang sudah diciptakan oleh Tuhan sendiri. Cinta menambahkan.

Dalam negara demokratis, penting untuk memahami sila kedua, kemanusiaan yang adil dan beradab. Tetapi representasinya masih sangat minim.

“Mewakili generasi muda, saya bisa bilang sangat disayangkan bahwa masih jarang sekali seorang perempuan atau seseorang dari suku minoritas atau agama minoritas direpresentasikan dengan kedudukan tinggi dalam sebuah korporasi atau institusi besar, politik, maupun media.” Ujar Cinta Laura.

Berbagai studi lintas budaya menunjukkan keberagaman dalam kondisi kerja maupun dalam kehidupan pribadi dapat meningkatkan kemampuan beradaptasi, menguatkan cara berpikir kritis, dan meningkatkan produktivitas.

Itu semua sangat dibutuhkan Indonesia agar memiliki SDM yang lebih kompetitif dan kompeten agar dapat merealisasikan sila ke-3 yaitu persatuan Indonesia.

Tanpa persatuan yang kuat dan tanpa dasar Bhineka Tunggal Ika tidak akan ada permusyawaratan yang benar-benar mewakili rakyat.

Baca juga: Benarkah Pancasila Telah Ditinggalkan atau Tidak Pernah Disentuh?

Cinta meminta agar para generasi muda diberikan kesempatan untuk mempelajari dan mengerti setiap segi dari sejarah, budaya, dan adat Indonesia.

Tujuannya agar pada akhirnya mereka dapat menghormati hak-hak manusia, apapun perbedaan yang ada. Ini pada akhirnya dapat membimbing negara ini pada sila ke-5 yaitu keadilan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Sebaiknya, jangan hanya terfokus pada mimpi Indonesia emas tahun 2045, di saat menjadi ekonomi terbesar keempat di dunia.

Tetapi juga harus fokus dalam menjadikan Indonesia pelopor dalam merangkul dan mempersatukan setiap perbedaan yang ada.

“Jadilah contoh dunia akan bangsa yang benar-benar peduli kemanusiaan dan kesejahteraan rakyatnya, serta menjadikan pancasila sebuah ideologi yang memperngaruhi evolusi dunia.” Tutur Cinta mengakhiri speechnya.**(Feb)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply