TopCareerID

140 Juta Wisatawan Muslim Bakal Bepergian pada 2023, Ini Destinasi Teratas

Musli Traveler. (Release Insider)

Topcareer.id – Menurut laporan Mastercard-CrescentRating Global Muslim Travel (GMTI) 2022, diproyeksikan setelah adanya gangguan perjalan pada 2020 dan 2021 wisatawan Muslim dunia akan mencapai 140 juta pada 2023 dan kembali ke level tahun 2019 (160 juta) pada 2024.

“Proyeksi pra-pandemi sebesar 230 juta kedatangan pada tahun 2026 sekarang akan tercapai pada tahun 2028 dengan perkiraan pengeluaran sebesar USD 225 miliar,” kata Fazal Bahardeen, Founder & CEO CrescentRating dan HalalTrip dalam laman resminya, dikutip Kamis (9/6/2022).

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa proses pemulihan ini rapuh dan dapat terganggu oleh perang yang berkelanjutan di Ukraina, kenaikan harga bahan bakar, dan ancaman kesehatan lainnya seperti cacar monyet yang muncul atau varian COVID-19.

GMTI 2022 terus memeringkat 138 tujuan tentang seberapa siap mereka untuk memanfaatkan pasar perjalanan Muslim untuk mempercepat pemulihan.

Selain itu, laporan tahun ini juga melihat beberapa pendorong utama yang akan mendorong pasar perjalanan Halal ke depan dalam fase pengembangan berikutnya.

Baca juga: Naik Ke Candi Borobudur Bakal Gunakan Sandal Khusus

Gen Z, Milenial, dan wanita adalah demografi yang paling berpengaruh dan berkembang dalam populasi Muslim. 70% dari perkiraan populasi 2 miliar berusia di bawah 40 tahun dengan Gen Z & Milenial mewakili 50% populasi.

“Selain itu, wisatawan wanita mewakili salah satu segmen yang tumbuh paling cepat dalam pasar perjalanan Muslim. Mereka membuat sekitar 45% dari kedatangan Muslim global,” ucapnya.

Adapun peringkat GMTI 2022, Malaysia melanjutkan peringkat teratasnya, diikuti oleh Turki, Arab Saudi, dan Indonesia di posisi ke-2 bersama.

Uzbekistan melanjutkan pertumbuhannya yang mengesankan untuk mencapai posisi ke-9 tahun ini. Di antara tujuan non-OKI, 4 teratas tetap sama (Singapura, Taiwan, Inggris & Thailand).

“Kami tetap optimis bahwa ekonomi akan segera pulih dari kerusakan akibat pandemi terhadap kehidupan dan mata pencaharian. Selain itu, sebagai roda gigi industri perjalanan untuk perjalanan internasional bebas karantina, kami percaya sektor perjalanan Muslim dapat memberikan kontribusi yang sangat besar untuk mempercepat pemulihan.”

Exit mobile version