Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Thursday, November 21, 2024
idtopcareer@gmail.com
Covid-19Tren

Puncak Kasus Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia Bisa 20 Ribu per Hari

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa masyarakat RI sudah memiliki daya tahan terhadap varian baru.Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin. (Dok. BPMI)

Topcareer.id – Kasus COVID-19 di sejumlah negara termasuk Indonesia mengalami peningkatan yang dipicu oleh Omicron Varian BA.4 dan BA.5. Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin mengatakan puncak kasus Omicron BA.4 dan BA.5. di Indonesia bisa mencapai 20 ribu per hari.

Menkes menyampaikan, pihaknya terus memonitor perkembangan kasus COVID-19 global dan pola penyebarannya.

“Kita amati di Afrika Selatan sebagai negara pertama yang (varian) BA.4 dan BA.5 masuk, puncaknya itu sepertiga dari puncaknya Omicron atau Delta sebelumnya. Jadi kalau kita Delta dan Omicron puncaknya di 60 ribu kasus sehari, kira-kira nanti estimasi berdasarkan data di Afrika Selatan mungkin puncaknya kita di 20 ribu per hari,” kata Menkes dalam keterangan persnya, Kamis (16/6/2022).

Dengan kasus konfirmasi harian sekitar seribu kasus per hari, Menkes menyampaikan bahwa Indonesia saat ini masih berada pada level 1. Standar Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk kasus konfirmasi level 1 adalah maksimal 20 kasus per minggu per 100 ribu penduduk.

“Kalau di-translate untuk penduduk Indonesia sekitar 7.700 per hari. Jadi itu adalah level threshold pertama di mana level transmisi berdasarkan WHO Indonesia akan naik ke level 2,” ujarnya.

Baca juga: Tingkat Hospitalisasi Varian Omicron BA.4 Dan BA.5 Lebih Rendah

Menkes menambahkan, puncak kasus varian BA.4 dan BA.5 diprediksi terjadi pada bulan Juli mendatang. “(Puncaknya) satu bulan sesudah diidentifikasi, jadi sekitar minggu ke-3-minggu 4 Juli, dan kemudian nanti akan turun kembali.

Menkes menegaskan, pemerintah akan terus memonitor ketat gelombang varian BA.4 dan BA.5 tersebut.
“Tetapi yang kita perlu lihat adalah bahwa fatality rate-nya atau kematiannya itu jauh lebih rendah, mungkin seperduabelas atau sepersepuluh dari Delta dan Omicron,” ujar Menkes.

Untuk menekan laju penularan, Menkes memgatakan bahwa pemerintah pun mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan terutama memakai masker.

“Pesan Bapak Presiden itu harus kita laksanakan, tetap waspada hati-hati, di luar bisa buka masker tapi begitu masuk di dalam, kita harus tetap pakai masker, atau kalau di luar kerumunannya banyak pakai masker. Merasa badan kita tidak sehat atau ada yang kita lihat duduk/berdiri di sebelah kita, walaupun di luar batuk-batuk, kita tetap pakai masker,” papar Menkes.

Leave a Reply