TopCareerID

Kasus Covid-19 Naik, PB IDI Minta Semua Pihak Waspada

Topcareer.id – Selama beberapa pekan terakhir, Indonesia kembali mencatat kenaikan kasus COVID-19 yang signifikan.

Kenaikan mulai terlihat di awal pekan ini sebanyak 591 kasus, kemudian penambahan 930 kasus, hingga tembus 1.242 kasus. Kementerian Kesehatan memperkirakan jumlah kasus akan terus meningkat hingga akhir Juli tahun ini, dan Subvarian BA4 dan BA5 menjadi varian of Concern yang dikuatirkan saat ini karena mudah menular.

Menurut Ketua Umum PB IDI, dr Adib Khumaidi, SpOT, pandemi masih belum selesai. Situasi endemi menunjukkan penyakitnya ada tetapi penularannya terkendali, jadi endemik bukan berarti kondisi yang bebas penyakit.

“Kami meminta kerjasama semua pihak baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat untuk tetap perlu menjalankan berbagai upaya kewaspadaan strategi pencegahan dan sistem pengendalian penularan yang kuat. Penanganan ini tidak bisa dilakukan oleh tenaga medis saja, namun semua pihak secara bersamaan,” tegas dr Adib Khumaidi, SpOT dalam media briefing yang diadakan hari (21/6) ini di Sekretariat PB IDI, Jakarta Pusat.

Dr dr Agus Dwi Susanto, SpP(K), Ketua Bidang Penanganan Penyakit Menular PB IDI, meminta pemerintah mengkaji kembali kebijakan lepas masker di tempat umum, serta agar menggiatkan Kembali vaksinasi booster untuk Covid.

Masyarakat juga diminta untuk tetap melakukan protokol Kesehatan ketat seperti mengenakan masker, mencuci tangan, dan menggunakan hand sanitizer.

Baca juga: Angka Kesembuhan Covid-19 di Indonesia di Atas Rata-Rata Dunia

Sementara itu, Dr dr Erlina Burhan, MSc, SpP(K) dari Bidang Kajian penanggulangan penyakit Menular PB IDI, menegaskan bahwa untuk menuju endemi, persiapannya adalah dengan menekan kasus terkonfirmasi positif, salah satunya melalui vaksinasi baik dosis primer dan juga dosis booster.

Selain itu, tracing diusahakan sesuai target 1:12, dan masyarakat harus tetap patuh pada protokol Kesehatan.

Dr Eka Mulyana, SpOT(K) dari Bidang Advokasi Tim Mitigasi IDI, meminta tenaga kesehatan medis baik dokter umum, maupun dokter spesialis untuk tetap waspada pada kasus Covid dan juga penyakit menular lainnya. Tim MItigasi IDI menghimbau apabila ada rekan sejawat dokter dan dokter spesialis menemukan gejala sesuai dengan Covid, ataupun penyakit menular yang sedang menjadi sorotan kewaspadaan, agar segera dilaporkan pada Dinas Kesehatan setempat.

Data terakhir dari Tim Mitigasi IDI, yang wafat akibat Covid-19 hingga bulan Maret 2022 adalah 752 dokter umum dan dokter spesialis. Data tersebut tersebar dari 29 provinsi di Indonesia. Sepanjang pandemi, Tim Mitigasi mencatat sebanyak 252 dokter meninggal pada tahun 2020, 495 dokter meninggal karena Covid, dan 5 dokter meninggal karena Covid sepanjang Januari hingga Maret 2022.

“Setelah bulan Maret 2022, masih belum ada tercatat dokter meninggal karena Covid. Meski demikian, kami menghimbau rekan sejawat dokter dan dokter spesialis tetap menjalankan protokol Kesehatan ketat dan mengenakan APD lengkap saat penanganan kasus Covid,” tegas dr Eka Mulyana.

Berikut adalah rekomendasi dari Bidang Kajian Penanggulangan Penyakit Menular PB IDI terkait pencegahan Covid dan penyakit menular lainnya:

Exit mobile version