Topcareer.id – Kota Jakarta dinobatkan sebagai tempat terburuk kedua untuk kualitas udara oleh IQAir (https://www.iqair.com/indonesia/jakarta), perusahaan yang melacak kualitas udara global, pada Jumat (17/6).
Indeks kualitas udara kota padat penduduk ini Jumat pagi (17/6) sudah mencapai angka 172 yang masuk dalam kategori tidak sehat (151-200).
Udara di Jakarta memiliki konsentrasi partikulat (PM 2.5) 14,6 kali lebih tinggi dari standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
PM 2.5 adalah polutan udara terkecil dan sangat berbahaya bagi kesehatan.
Puncak daftar kota dengan polusi tertinggi di dunia adalah Johannesburg, kota terbesar di Afrika Selatan dengan indeks 195.
Tempat ketiga ada Dubai (161), diikuti oleh Beijing (158) peringkat empat dan kelima ada Riyadh (157).
IQAir menyarankan orang untuk memakai masker saat berada di luar rumah untuk meminimalisir menghirup polusi udara.
Disarankan juga menggunakan pembersih udara di dalam ruangan terutama di rumah, menutup jendela dan mengurangi aktivitas di luar ruangan.
Baca juga: Polusi Udara Bisa Kurangi Usia Hidup Manusia Hingga Lebih Dari Dua Tahun
Jakarta sempat meraih predikat kota paling tercemar di dunia dengan indeks kualitas udara 188 pada hari Rabu (15/6) pukul 11.00 WIB.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan peningkatan volume kendaraan diyakini sebagai biang keladinya.
Sementara itu, Badan Lingkungan Hidup DKI Jakarta mencatat suhu udara yang rendah dan tingkat kelembapan yang tinggi memicu akumulasi polutan, sehingga memperburuk pencemaran udara di ibu kota.**(Feb)
