Topcareer.id – Perhatian untuk para pekerja IT (Information Technology), bahwa untuk bisa sukses di bidang ini jangan hanya percaya kalau kemampuan teknis adalah segalanya. Ada kemampuan lainnya yang harus diasah agar menjadi professional sejati. Kemampuan itu adalah komunikasi.
Keterampilan komunikasi sering dinilai rendah di bidang teknologi. Soft skill berada di peringkat yang salah di bawah kemampuan teknis. Banyak orang beranggapan bahwa mereka tidak membutuhkan kemampuan komunikasi yang kuat untuk bekerja di bidang teknologi.
Ini adalah asumsi yang salah. Kamu bertanggung jawab untuk berkomunikasi dengan jelas dan efektif dengan manajer, kolega, dan klien. Semua keterampilan teknis di dunia tidak berguna tanpa kemampuan berkomunikasi.
“Ada ribuan orang yang dapat menangani pekerjaan teknis. Tetapi hanya ada beberapa yang dapat berkomunikasi dengan pelanggan dan mitra bisnis mereka secara efektif. Kuasai keterampilan itu dan kamu bisa melangkah jauh,” tulis perusahaan konsultan SDM, Robert Half.
Menurut survei Robert Half Technology, CIO melaporkan bahwa bidang utama di mana para profesional teknologi harus meningkatkannya, yakni keterampilan komunikasi, termasuk komunikasi tertulis, komunikasi antarpribadi dan tatap muka.
Baca juga: Bakal Beralih Ke Mobil Listrik, Ferrari Janjikan Produk Yang Lebih Unik
Survei juga mengatakan itu adalah salah satu dari rangkaian keterampilan teratas yang diperlukan untuk memajukan karier di bidang teknologi.
“Banyak profesional teknologi mengetahui seluk beluk program perangkat lunak komputer atau masalah teknik, tetapi hanya sedikit yang tahu bagaimana berhasil menjelaskan bagaimana teknologi dapat memajukan organisasi menuju tujuannya.”
Keahlian komunikasi yang baik memiliki banyak segi. Mungkin semudah menulis email atau melibatkan situasi yang lebih rumit, seperti menjelaskan solusi untuk klien baru, mendiskusikan riwayat pekerjaan dalam wawancara atau memberi dan menerima umpan balik.
“Ambil kelas penulisan teknis. Manajemen komunikasi, dan kolaborasi hidup dengan komunikasi, tetapi para insinyur sering kali tidak belajar bagaimana berkomunikasi dengan orang-orang.”
