Topcareer.id – Elon Musk telah menarik tawarannya senilai $44 miliar atau sekitar Rp 658,7 triliun untuk membeli Twitter dengan alasan masalah yang melibatkan kesepakatan untuk platform media sosial.
Sebuah surat dari pengacara miliarder terkaya sejagat itu mengatakan Twitter “belum mematuhi kewajiban kontraktualnya” terkait dengan informasi yang dimilikinya tentang akun palsu.
Sebagai tanggapan, Twitter mengatakan akan menuntut CEO Tesla itu, jika dia tidak menindaklanjuti kesepakatan yang sudah berjalan.
Pengacara Musk mengatakan CEO SpaceX itu dan penasihat keuangannya telah berulang kali meminta informasi dari Twitter tentang akun palsu sejak 9 Mei lalu.
Jika permintaan Musk tidak dipenuhi, kemungkinan Twitter bisa jadi akan mengalami kerugian secara material di perusahaan.
Sejauh ini Musk juga harus bisa membuktikan bahwa Twitter melanggar perjanjian atau berisiko dituntut dengan biaya perpisahan $1 miliar atau sekitar Rp 14,9 triliun karena ketentuan kesepakatan.
Twitter mengatakan pada hari Jumat (8/6) bahwa pihaknya berencana untuk menuntut Musk tentang pembatalan merger senilai $44 miliar dan yakin akan menang.
Baca juga: Twitter Hapus Lebih dari 1 Juta Akun Spam Setiap Hari
“Dewan Twitter berkomitmen untuk menutup transaksi pada harga dan persyaratan yang disepakati dengan Musk dan berencana untuk mengambil tindakan hukum untuk menegakkan perjanjian merger,” kata Bret Taylor, ketua dewan di Twitter.
Orang terkaya di dunia itu telah mencapai kesepakatan untuk membeli Twitter pada 25 April 2022 dengan menawarkan untuk membeli semua saham perusahaan seharga $54,20 per lembar saham.
Bulan lalu, Twitter memberi Musk akses ke “firehose,” yang merupakan lokasi penyimpanan data mentah pada ratusan juta tweet harian, menurut beberapa laporan.**(Feb)