Topcareer.id – Menurut World Population Prospects 2022 dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), populasi dunia diproyeksikan mencapai 8 miliar pada 15 November 2022.
Disebutkan bahwa proyeksi terbaru oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa menunjukkan bahwa populasi global dapat tumbuh menjadi sekitar 8,5 miliar pada tahun 2030, 9,7 miliar pada tahun 2050 dan 10,4 miliar pada tahun 2100.
“Pertumbuhan penduduk sebagian disebabkan oleh penurunan tingkat kematian, sebagaimana tercermin dari peningkatan tingkat harapan hidup saat lahir,” tulis PBB dalam laporan World Population Prospects 2022, dikutip Senin (25/7/2022).
Masih dalam laporan yang sama, secara global, harapan hidup mencapai 72,8 tahun pada 2019, dan meningkat hampir 9 tahun sejak tahun 1990. Penurunan lebih lanjut dalam kematian diproyeksikan menghasilkan umur panjang rata-rata sekitar 77,2 tahun secara global pada tahun 2050.
Untuk harapan hidup saat lahir untuk wanita melebihi 5,4 tahun disbanding pria secara global, dengan harapan hidup wanita dan pria masing-masing sebesar 73,8 dan 68,4.
Baca juga: PNS Yang Tak Penuhi Target Kinerja Bisa Kena Sanksi Hingga Pemberhentian
“Keuntungan bertahan hidup wanita diamati di semua wilayah dan negara, mulai dari 7 tahun di Amerika Latin dan Karibia hingga 2,9 tahun di Australia dan Selandia Baru.”
Pada tahun 2022, dua wilayah terpadat keduanya berada di Asia: Asia Timur dan Asia Tenggara dengan 2,3 miliar orang (29 persen dari populasi global), dan Asia Tengah dan Selatan dengan 2,1 miliar (26 persen).
Cina dan India, dengan masing-masing lebih dari 1,4 miliar, menyumbang sebagian besar penduduk di kedua wilayah tersebut.
Lebih dari setengah proyeksi peningkatan populasi global hingga tahun 2050 akan terkonsentrasi hanya di delapan negara: Republik Demokratik Kongo, Mesir, Ethiopia, India, Nigeria, Pakistan, Filipina, dan Republik Persatuan Tanzania.
“Tingkat pertumbuhan yang berbeda di antara negara-negara terbesar di dunia akan menyusun ulang peringkat mereka berdasarkan ukuran.”
