TopCareerID

Apple Perkirakan Penjualan Naik, Permintaan iPhone Tinggi meski Ekonomi Lesu

Apple bukan lagi jadi perusahaan paling berharga di dunia.

Ilustrasi logo Apple (Fortune)

Topcareer.id – Apple Inc pada hari Kamis (28/7) mengatakan kekurangan suku cadang dan permintaan untuk iPhone yang tidak henti-hentinya meskipun konsumen memperketat pengeluaran lainnya. Hal ini membantu perusahaan melampaui ekspektasi Wall Street dan memperkirakan pertumbuhan penjualan yang lebih cepat ke depan.

Saham raksasa Silicon Valley naik 3,5% setelah beberapa jam setelah merilis hasil laporan tersebut.

Meskipun indikator makroekonomi di seluruh dunia berubah negatif, Chief Financial Officer Luca Maestri mengatakan kepada Reuters bahwa tidak ada penurunan permintaan untuk iPhone yang merupakan sumber pendapatan terbesar perusahaan.

Penjualan iPhone pada kuartal ketiga fiskal naik 3% menjadi $ 40,7 miliar, ketika Wall Street bersiap untuk ekspektasi penurunan 3%.

Sebaliknya, pasar smartphone global secara keseluruhan turun 9% selama kuartal yang baru saja berakhir, menurut data Canalys.

Basis pelanggan Apple yang setia dan relatif makmur telah memungkinkan perusahaan untuk mengatasi penurunan belanja konsumen global.

Analis Canalys Research Runar Bjorhovde mengatakan, “Apple dalam memiliki ketahanan tertentu yang memungkinkannya terkena dampak lebih sedikit daripada banyak pesaingnya.”

Perekonomian yang merosot telah merusak penjualan iklan, aksesori, dan produk rumah, kata Maestri dari Apple dalam sebuah wawancara.

“Untungnya, kami (Apple) memiliki portofolio yang sangat luas, jadi kami tahu bahwa kami akan dapat menavigasi itu,” tambahnya.

Sementara itu, kekurangan suku cadang akan terus menghambat penjualan Mac dan iPad, kata Maestri, meskipun dampaknya telah berkurang.

Baca juga: Gara-gara TikTok Dan Apple, Pertumbuhan Pendapatan Media Sosial Diperkirakan Melambat

Apple harus berhati-hati, sebab bisa berisiko untuk bergabung dengan para pesaingnya dalam mengumpulkan persediaan tablet dan PC yang tidak dapat dijual jika kelebihan permintaan pelanggan yang mungkin menunda pembelian karena kenaikan inflasi dan suku bunga.

“Dalam hal menguji permintaan, Anda tidak dapat benar-benar menguji permintaan kecuali Anda memiliki pasokan,” kata Chief Executive Apple Tim Cook kepada para analis pada hari Kamis (28/7).**(Feb)

Exit mobile version