Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Sunday, September 8, 2024
idtopcareer@gmail.com
Covid-19

Tak Cuma Manusia, Ikan di China Pun Di-Swab demi Cegah Penularan Covid-19

Dok/BBCDok/BBC

Topcareer.id – Di kota pesisir China Xiamen, bukan hanya para nelayan yang diswab untuk COVID-19, tetapi juga ikan yang mereka tangkap.

Hal ini terjadi ketika China masih mempertahankan komitmennya terhadap kebijakan nol COVID, tentunya ini membuat otoritas kota bekerja keras untuk memastikan tidak ada jalan apapun bagi virus untuk masuk.

Pemerintah setempat memerintahkan semua nelayan dan hasil tangkapannya menjalani tes asam nukleat setiap hari.

Menurut komite politik dan hukum distrik Xiamen Jimei, para nelayan yang kembali dan ikan hasil tangkapan yang mereka bawa harus segera diswab setiap hari.

Pihak berwenang tidak mau kecolongan karena beberapa nelayan telah melakukan perdagangan ilegal atau kontak dengan kapal luar negeri saat berada di laut, menurut mereka inilah yang mengakibatkan adanya impor virus corona.

“Saat ini, semua orang di Kota Xiamen membutuhkan pengujian asam nukleat, dan hasil tangkapan ikan juga harus diuji,” kata seorang karyawan di biro pengembangan kelautan kota Xiamen kepada media setempat.

Laporan berita TV menunjukkan bagaimana para petugas melakukan swab terhadap mulut ikan dan bagian bawah kepiting.

Baca juga: China Berupaya Naikkan Tingkat Kelahiran yang Sangat Rendah akibat Kebijakan “Nol-COVID”

Aturan itu diterbitkan akhir bulan Juli lalu dan menjadi topik panas yang memicu keramaian di media sosial China, Weibo.

Di Weibo, tagar terkait dibaca 120 juta kali dan didiskusikan oleh lebih dari 6.000 komentar.

“Absurd, ini benar-benar perwujudan keanehan yang sesungguhnya,” kata salah satu komentar terpopuler.

Lainnya juga banyak yang menyarankan pihak berwenang agar melangkah lebih jauh dengan memasukkan kehidupan laut ke dalam sistem kode kesehatan wajib, dan memerintahkan ikan yang bepergian dari perairan internasional ke wilayah China untuk melakukan karantina tujuh hari.

China hingga kini masih tetap teguh berkomitmen untuk kebijakan nol COVID.**(Feb)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply