Topcareer.id – Kota metropolitan Chengdu di Cina barat daya mengumumkan penguncian atau lockdown 21,2 juta penduduknya saat meluncurkan empat hari tes COVID-19 di seluruh kota.
Penduduk Chengdu, ibu kota provinsi Sichuan, diperintahkan untuk tinggal di rumah mulai pukul 6 sore pada hari Kamis (1/9).
Rumah tangga diizinkan mengirim satu orang per hari untuk berbelanja kebutuhan, kata pemerintah kota dalam sebuah pernyataan.
Kota-kota besar lainnya termasuk Shenzhen di selatan dan Dalian di timur laut juga telah meningkatkan pembatasan COVID minggu ini, mulai dari persyaratan kerja dari rumah hingga penutupan bisnis hiburan di beberapa distrik.
Langkah tersebut membatasi aktivitas puluhan juta orang, mengintensifkan tantangan bagi China untuk meminimalkan dampak ekonomi dari kebijakan nol COVID.
Penguncian di Chengdu tak pelak jadi memicu kepanikan pembelian kebutuhan pokok di antara penduduk.
“Saya menunggu dalam antrian yang sangat panjang untuk mendapatkan bahan makanan di dekat rumah saya,” kata seorang insinyur berusia 28 tahun Kya Zhang, dia amat khawatir tentang akses untuk makanan segar jika penguncian diperpanjang.
Baca juga: China Dirikan Stasiun Tes COVID-19 Permanen Setelah Lockdown
Tak hanya panic buying yang membuat situasi tidak kondisif, penerbangan ke dan dari Chengdu juga secara dramatis dibatasi, menurut data Flight Master.
Pada pukul 10 pagi waktu setempat hari Kamis (1/9), menunjukkan data 398 penerbangan telah dibatalkan di Bandara Shuangliu Chengdu, dengan tingkat pembatalan 62%.
Sementara itu di Bandara Tianfu Chengdu sebesar 79% atau 725 penerbangan, telah dibatalkan.**(Feb)