Topcareer.id – Kamar operasi seringkali memiliki suhu yang sangat dingin. banyak pasien yang menjalani operasi bertanya, “Mengapa di sini sangat dingin?” Dan jawabannya, hampir selalu sama, yakni “Ini membantu menurunkan risiko infeksi…”
Masalahnya, itu sepenuhnya salah. Padahal, ruang operasi yang tetap dingin justru meningkatkan risiko infeksi.
Mengapa demikian? Sebab ketika suhu tubuh pasien mendingin, risiko infeksi meningkat.
Suhu Tubuh dan Infeksi
Ternyata, salah satu faktor penting untuk mencegah infeksi adalah kecukupan aliran darah dan suplai oksigen ke jaringan.
Saat berada di lingkungan yang dingin, pembuluh darah di kulit akan menyempit (itulah sebabnya kulit menjadi pucat saat cuaca dingin).
Tubuh akan menyempitkan pembuluh darah di lingkungan yang dingin agar tidak membuang panas, proses yang bisas disebut termoregulasi.
Faktor kedua adalah bahwa sistem kekebalan sebenarnya bisa melemah karena hipotermia. Oleh karena itu, menjaga suhu tubuh normal selama operasi akan membantu tubuh melawan infeksi.
Baca juga: Pasien COVID-19 yang Menerima Vaksin Flu bisa Kurangi Komplikasi Pasca Operasi
Jadi Mengapa Di Ruang Operasi Sangat Dingin?
Alasan sebenarnya ruang operasi dijaga agar tetap sejuk adalah untuk kenyamanan personel dokter yang melakukan operasi, khususnya ahli bedah.
Saat mengenakan gaun steril untuk waktu yang lama, terutama saat berdiri di bawah lampu yang hangat, ahli bedah bisa menjadi merasa kepanasan.
Ruangan operasi sering kali tetap dingin agar ahli bedah dan staf lebih nyaman.
Banyak orang, termasuk beberapa personel ruang operasi, terkejut mengetahui fakta di atas karena banyak orang berpikir bahwa kamar dingin mencegah infeksi, padahal salah.
Sebagian besar ruang operasi sekarang memerlukan langkah-langkah khusus, seperti penggunaan perangkat penghangat untuk pasien yang digunakan untuk prosedur bedah apa pun selama jangka waktu tertentu.**(Feb)
