Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Thursday, April 25, 2024
redaksi@topcareer.id
Tren

Ilmuwan Temukan Cacing Lilin yang Mampu Lawan Polusi Plastik

Dok/National GeographicDok/National Geographic

Topcareer.id – Dua zat dalam air liur cacing lilin (larva ngengat) diketahui bisa dengan mudah memecah jenis plastik yang umum, kata para peneliti pada hari Selasa (4/10).

Ini merupakan potensi kemajuan dalam perang global melawan polusi plastik yang semakin meluas.

Para peneliti mengatakan dua enzim yang diidentifikasi dalam air liur cacing lilin pada suhu kamar mampu dengan cepat mendegradasi polietilen.

Polietilen merupakan jenis plastik yang paling banyak digunakan di dunia dan penyumbang utama krisis lingkungan yang membentang dari parit, laut, hingga puncak gunung.

Studi ini didasarkan pada temuan para peneliti tahun 2017 bahwa cacing lilin mampu mendegradasi polietilen, pada saat itu belum jelas bagaimana serangga kecil ini melakukannya.

Jawabannya adalah enzim atau zat yang dihasilkan oleh organisme hidup ini bisa memicu reaksi biokimia.

Agar plastik terdegradasi, oksigen harus menembus polimer atau molekul plastik yang dalam langkah awal disebut oksidasi.

Ini “mengubah paradigma biodegradasi plastik,” kata ahli biologi molekuler Federica Bertocchini dari Dewan Riset Nasional Spanyol (CSIC) yang memimpin penelitian dan diterbitkan dalam jurnal Nature Communications.

Plastik terbuat dari polimer yang dirancang agar sulit terurai dan mengandung aditif yang meningkatkan daya tahan.

Artinya, plastik bisa tetap utuh selama bertahun-tahun, puluhan tahun, atau berabad-abad.

“Plastik tinggal di lingkungan untuk waktu yang lama. Akhirnya terurai menjadi partikel-partikel kecil, sehingga menjadi sumber partikel plastik mikro dan nano. Partikel plastik ini telah ditemukan di mana-mana, dari Antartika hingga hujan dan air keran, ini tidak hanya menyebabkan masalah lingkungan, tetapi juga merupakan masalah bagi kesehatan manusia,” jelas Bertocchini.

Polyethylene, pertama kali dibuat pada tahun 1933, tidak mahal, tahan lama dan tidak berinteraksi dengan makanan, sehingga berguna untuk kemasan makanan dan tas toko kelontong.

Cacing lilin adalah larva ngengat lilin, spesies yang disebut Galleria mellonella dan dianggap hama oleh peternak lebah.

Mereka memakan lilin lebah (kandungan untuk membuat sarang lebah), serbuk sari dan madu, kadang-kadang juga memakan larva lebah.

Baca juga: Wow! Sampah Plastik Global Bakal Naik 3 Kali Lipat pada 2060

Ide para peneliti adalah untuk menghasilkan enzim air liur cacing lilin secara sintetis yang berhasil dilakukan para peneliti untuk memecah sampah plastik.

Konsumsi plastik telah melonjak di seluruh dunia selama tiga dekade terakhir, dengan ratusan juta ton per tahun berakhir sebagai sampah dan kurang dari 10% yang berhasil didaur ulang.

Perserikatan Bangsa-Bangsa pada bulan Maret 2022 menyetujui perjanjian penting untuk membuat perjanjian mengatasi polusi plastik global pertama di dunia.**(Feb)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply