Topcareer.id – Resesi merupakan situasi dan kondisi ekonomi suatu negara tengah memburuk.
Resesi terjadi saat aktivitas ekonomi mengalami penurunan yang signifikan dalam waktu stagnan yang lama.
Bisa saja terjadi selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun, hingga menimbulkan dampak negatif dalam kehidupan perekonomian masyarakat.
Negara yang mengalami resesi bisa terlihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) nya menurun, pengangguran bertambah dan pertumbuhan ekonomi bernilai negatif selama dua kuartal berturut-turut.
“Resesi Ini merupakan kata yang begitu menakutkan dan sering diucapkan belakangan ini padahal kita baru saja lewat satu peristiwa resesi.” Kata akademisi dan praktisi binsis, Rhenald Kasali.
Rhenald juga menyampaikan selama pandemi COVID-19 semua negara mengalami Resesi dan hampir semuanya terpaksa meningkatkan hutang.
Berikut ini beberapa penyebab mengapa resesi bisa terjadi.
Deflasi
Deflasi bisa menyebabkan resesi ekonomi, ditandai dengan menurunnya harga barang ataupun jasa.
Saat melihat sekilas, deflasi memang meningkatkan daya beli masyarakat, namun jika ini terjadi terus menerus maka justru bisa merugikan penyedia jasa dan barang.
Suku bunga
Inflasi yang yang terus meroket menyebabkan bank sentral jadi menaikkan suku bunganya.
Hal tersebut bisa berpengaruh negatif sebab daya beli masyarakat yang mulai menurun, tentunya ini bisa jadi pemicu resesi ekonomi.
Baca juga: Begini Cara Biar Kariermu Anti-Resesi
Perkembangan teknologi
Selain dari faktor ekonomi, resesi juga berkaitan dengan perkembangan teknologi.
Adanya revolusi industri membuat Artificial Intelligence (Al) dan juga robot akan menggantikan banyak dari pekerjaan manusia.
Tentu saja ini bisa menjadi ancaman bagi para pekerja yang bidang pekerjaannya bisa digantikan oleh AI.
Hal ini berpotensi banyak pekerja yang dirumahkan dan menjadi pengangguran, maka resesi pun tidak dapat dihindari.
Perubahan ekonomi
Perubahan ekonomi yang mendadak seperti saat pandemi COVID-19 merupakan salah satu penyebab utama resesi ekonomi global.
Terlihat jelas dengan lemahnya daya beli masyarakat akibat kesulitan finansial.**(Feb)
