TopCareerID

Mau Ubah Arah Karier? Tanyakan Ini Dulu pada Diri Sendiri!

ilustrasi karier. Dok/Pixabay

ilustrasi karier. Dok/Pixabay

Topcareer.Id – Sudah mulai merasa tak sreg dengan rutinitas harian yang kamu jalani di tempat kerja? Atau mulai merasa kehilangan gairah terhadap pekerjaan yang kamu lakukan?

Semua hal itu tentu mengarah pada satu hal, yakni berhenti, atau menjajal karier baru.

Namun, dalam mengambil langkah tersebut, kita tidak boleh sembrono. Karena bisa jadi apa yang kita inginkan hanya sesaat, dan akan terlambat apabila kita menyadarinya saat sudah terlanjur resign dari pekerjaan utama kita.

Lalu, apa yang harus kita laukan ketika keinginan untuk berganti karier mulai menghampiri kita? Mengutip dari Flexjobs, berikut adalah 3 pertanyaan yang bisa kamu tanyakan pada dirimu sendiri, sebelum memutuskan apapun. Coba dijawab ya!

Baca juga: Kesalahan di Media Sosial yang Bisa Bahayakan Karier

Apakah kamu masih menikmati apa yang kamu lakukan untuk mencari nafkah? Jika tidak, apa lagi yang dapat kamu lakukan dengan keterampilanmu itu?

Terkadang, kita berakhir dalam kebiasaan, bolak-balik melamar jenis pekerjaan yang sama dengan yang kita miliki di masa lalu, meskipun kita sudah melampauinya.

Sementara mencari nafkah tentu selalu menjadi pertimbangan utama, jika kamu tidak lagi menikmati dan tidak terinspirasi oleh pekerjaanmu seperti dulu, maka akan sulit untuk melakukan yang terbaik.

Namun, ini tidak berarti bahwa kamu harus memulai dari awal dengan kembali ke sekolah, atau mengubah bidang sepenuhnya.

Pikirkan tentang cara menekan tombol ‘refresh’ pada karier kamu, dengan mengarahkan keterampilanmu ke arah yang baru.

Misalnya, jika kamu seorang art director yang selalu bekerja di biro iklan, mungkin kamu bisa melamar posisi desain grafis untuk ilustrasi buku anak-anak.

Di posisi terakhir saat ini, apakah kamu merasa bosan atau apatis?

Saat ambisi berkurang, kamu mungkin mendapati diri kehilangan gairah untuk melakukan pekerjaanmu.

Jika kamu meninggalkan pekerjaan terakhir karena kebosanan dan kurangnya tantangan, ini mungkin saat yang tepat untuk menemukan tujuan, perusahaan, atau budaya yang dapat memancing rasa peduli kamu.

Terkadang, ini bisa sesederhana menemukan perusahaan, yang visi dan misinya mencerminkan nilai-nilai yang kamu anut.

Pernahkah kamu merasa tertarik untuk melakukan sesuatu yang berbeda? Apakah kamu merasakan gairah atau ambisi untuk bekerja bergeser ke arah yang baru?

Mungkin apa yang ingin kamu lakukan selanjutnya, sudah bukan lagi misteri bagi kamu, dan kamu merasa jelas tertarik ke area baru tersebut.

Namun, terkadang ada kendala untuk melakukannya. Contohnya latar belakang profesional yang mungkin tidak selaras dengan pekerjaan yang ingin kamu jelajahi.

Jika kamu memiliki banyak waktu, pertimbangkan apakah kamu dapat mengetahui lebih banyak tentang bagaimana rasanya bekerja di posisi atau industri tertentu, dengan melakukan beberapa pekerjaan sukarela terkait, selama pencarian pekerjaan kamu.

Kamu mungkin menemukan bahwa kamu sangat senang mengejar hasrat baru kamu sebagai hobi daripada pilihan karier.

Atau, kamu benar-benar terdorong untuk bergerak lebih jauh ke arah ini, sehingga kamu akan dituntun ke langkah selanjutnya, melalui kontak yang kamu buat melalui upaya sukarela.

Intinya, ini bukan semata-mata soal keputusan apa yang kamu buat, tetapi bahwa kamu menyadari kebutuhan karier kamu yang berubah dari waktu ke waktu.

Jika kamu dapat menentukan bagaimana mengintegrasikan pengetahuan diri tentang tingkat ambisimu saat ini, ke dalam pencarian kerja kamu, maka kamu akan siap pada setiap tahap, untuk mencapai hasil yang maksimal.

Exit mobile version