Topcareer.id – Mantan kepala kepercayaan dan keamanan Twitter Yoel Roth pada hari Selasa (29/11) mengatakan perusahaan media sosial itu tidak lebih aman di bawah pemilik baru Elon Musk
Roth memperingatkan bahwa perusahaan tidak lagi memiliki cukup staf untuk pekerjaan di bidang keselamatan.
Roth adalah seorang veteran Twitter yang membantu mengarahkan platform media sosial melalui beberapa keputusan penting, termasuk langkah untuk menangguhkan secara permanen pengguna paling terkenalnya yakni mantan Presiden AS Donald Trump, tahun lalu.
Kepergiannya semakin mengguncang pengiklan, banyak di antaranya mundur dari Twitter setelah Musk memberhentikan setengah dari staf perusahaan.
Twitter di bawah Musk mulai menyimpang dari kepatuhannya pada kebijakan tertulis dan tersedia untuk umum terhadap keputusan konten yang dibuat secara sepihak oleh Musk.
Baca juga: Centang Verifikasi Twitter Akan Ada Tiga Warna
“Salah satu batasan saya adalah jika Twitter mulai diatur oleh dekrit diktator daripada kebijakan … saya tidak perlu lagi menjalankan peran saya melakukan apa yang saya lakukan,” katanya.
Perubahan langganan premium Twitter Blue, yang akan memungkinkan pengguna membayar tanda centang terverifikasi di akun mereka, tetap diluncurkan meskipun ada peringatan dan saran dari tim kepercayaan dan keamanan, kata Roth.
Peluncuran tersebut dengan cepat dilanda spammer yang menyamar sebagai perusahaan publik besar.**(Feb)