Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Thursday, November 21, 2024
idtopcareer@gmail.com
Tren

Menkes: Di Indonesia, Ada 3.285 Puskesmas Tanpa Dokter Gigi

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menerbitkan aturan baru untuk beri sanksi tegas pada pelaku perundungan calon dokter. (dok. Kemenkes)Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin. (dok. Kemenkes)

Topcareer.id – Menurut Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, masih banyak fasilitas pelayanan kesehatan (fasyanakes) utamanya pelayanana primer belum memiliki dokter gigi. Menkes menyebut sekitar 31,6 persen puskesmas tanpa dokter gigi.

“Saat ini masih ada 3285 atau 31,6% puskesmas tanpa dokter gigi, sebagian besar puskesmas ini ada di daerah Indonesia timur, artinya kita masih sangat kekurangan,” kata Menkes dikutip dari siaran pers, Kamis (8/12/2022).

Menkes menjelaskan, salah satu penyebabnya yakni jumlah dokter gigi yang masih sangat minim. Saat ini jumlah dokter gigi di Indonesia hanya berkisar 40 ribu orang.

Lebih lanjut Menkes mengatakan, jumlah ini masih kurang untuk memenuhi kebutuhan perawatan kesehatan gigi bagi 270 juta penduduk Indonesia.

“Dengan perbandingan 1:3000 dokter gigi, yang mana setiap 1 dokter gigi menangani 3000 pasien, maka setidaknya kita butuh sekitar 90 ribu dokter gigi untuk dapat melayani 270 juta penduduk Indonesia,” ujar Menkes Budi.

Di tengah pencapaian target pemenuhan tersebut, Indonesia dihadapkan para produksi dokter gigi yang sangat minim.

Baca juga: Indonesia-Palestina Jajaki Peluang Kerjasama Di Bidang Ketenagakerjaan

Menkes menuturkan, dalam satu tahun, dari 32 fakultas kedokteran gigi di Indonesia hanya mampu memproduksi 2.500 dokter gigi. Untuk memenuhi rasio ideal, setidaknya butuh waktu sekitar 20 tahun tahun.

“Apa kita harus menunggu hingga 100 tahun, sampai dokter giginya cukup?” Tanya Menkes.

Untuk itu, Menkes berharap FKG UI sebagai pendidikan kedokteran gigi tertua di Indonesia dapat terus menghasilkan tenaga profesional yang berkontribusi secara aktif dalam pembangunan kesehatan di Indonesia, memiliki kemampuan adaptable terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta dapat berkolaborasi antar profesi.

Menkes juga mendorong agar para lulusan FKG UI untuk berpraktik, mengisi kekosongan tenaga dokter gigi di daerah-daerah. Sebab, selain jumlahnya yang minim, penyebaran dokter gigi juga tidak merata.

Disebutkan bahwa kebanyakan dokter gigi berpraktik di rumah sakit yang berlokasi di kota-kota besar, sementara di Puskesmas utamanya di wilayah Indonesia Timur, dokter gigi masih sangat jarang.

“Para dokter gigi, masuklah ke Puskesmas, jangan hanya di kota-kota besar saja,” kata Menkes.

Leave a Reply