Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Monday, December 9, 2024
idtopcareer@gmail.com
Tren

Ragam Tipe Pendengar dalam Kepemimpinan, Kamu yang Mana? (Bagian 2)

Sumber foto: freepik.comSumber foto: freepik.com


Topcareer.Id – Mendengarkan sangatlah penting untuk mencapai tujuan percakapan.

Meskipun sebagian besar pemimpin bermaksud baik dalam interaksi, banyak dari mereka yang sering gagal memenuhi kebutuhan akan hal itu. Ini dikarenakan kurangnya kemampuan untuk mendengar.

Menurut peneliti yang menulis untuk Harvard Business Review, “Untuk belajar mendengarkan dengan baik, kamu harus memulainya dengan mencari tahu kami itu tipe pendengar yang seperti apa.”

Untuk memudahkannya, para peneliti menguraikan empat gaya berbeda, untuk membantu menentukan mana yang sesuai dengan diri kamu.

Bagian akhir dari artikel. Baca bagian pertamanya di sini.

Para peneliti menyimpulkan bahwa, “mengembangkan kemampuan untuk beralih secara dinamis di antara gaya-gaya mendengarkan yang dibeberkan di bagian pertama, dapat menghasilkan percakapan yang berdampak, dengan mencocokkan kebutuhan pembicara dengan teknik mendengarkan yang paling tepat.”

Mendengarkan membantu membangun kepercayaan

Mendengarkan tidak semua tentang mendapatkan informasi baru,” tulis kontributor Anna Johansson. “Ini juga merupakan indikator yang berguna untuk kesehatan hubungan kamu.”

Sesuatu yang penting dalam menciptakan budaya keterbukaan, adalah duduk bersama karyawan secara individu dan benar-benar mendengarkan pikiran, ide, dan pendapat mereka.

Lakukan ini secara teratur, dan kamu akan menjalin hubungan yang lebih baik dengan semua pekerja kamu.

Mendengarkan menghasilkan kesadaran
Mendengarkan dengan baik adalah salah satu sumber daya terbesar kamu untuk memastikan budaya yang berkembang dan pertumbuhan perusahaan.

Ketika orang merasa didengar dan dilihat, mereka akan lebih produktif, lebih termotivasi, dan merasa bebas untuk berbagi secara lebih terbuka.

Semua ini pada akhirnya memengaruhi kesuksesan kamu, tentunya dengan dorongan niat dan usaha.

the authorFeby Ferdian

Leave a Reply