Topcareer.id – Xiaomi Corp China kini menambah deretan panjang perusahaan teknologi yang memangkas pekerjanya. Xiaomi dikabarkan telah mulai merumahkan pekerja di bisnis smartphone dan layanan internetnya.
Mengutip Reuters, seorang juru bicara perusahaan mengatakan pada Selasa (21/12/2022) bahwa praktik optimalisasi personel dan perampingan organisasi akan memengaruhi kurang dari 10% dari total tenaga kerja.
“Xiaomi baru-baru ini menerapkan pengoptimalan personel rutin dan perampingan organisasi, dengan pihak yang terkena dampak berjumlah kurang dari 10 persen dari total tenaga kerja. Mereka yang terkena dampak telah diberi kompensasi sesuai dengan peraturan setempat,” kata seorang juru bicara.
Platform media sosial China, termasuk Weibo, Xiaohongshu dan Maimai, telah dibanjiri postingan tentang PHK minggu ini. Media lokal China pertama kali melaporkan pada Senin bahwa PHK akan memengaruhi 15% dari gaji Xiaomi, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya.
Baca juga: Twitter Haramkan Penggunanya Promosikan Media Sosial Lain
Banyak perusahaan teknologi besar di China termasuk Tencent Holdings dan Alibaba Group telah melakukan PHK terhadap pekerjanya dalam beberapa bulan terakhir karena China terperosok dalam pertempuran berkepanjangan dengan wabah COVID-19.
Xiaomi memiliki 35.314 staf pada 30 September, menurut South China Morning Post, dengan lebih dari 32.000 di China daratan, dan langkah terbaru dapat memengaruhi ribuan pekerja, banyak di antaranya baru saja bergabung dengan perusahaan selama perekrutan yang dimulai pada Desember tahun lalu.
Xiaomi pada bulan November melaporkan penurunan pendapatan kuartal ketiga sebesar 9,7%, terpukul oleh pembatasan COVID-19 China dan melemahnya permintaan konsumen.
