Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Saturday, November 23, 2024
idtopcareer@gmail.com
Tren

Lima Resolusi Finansial Utama Ini Wajib Dicapai Ibu Pekerja di 2023

Ilustrasi ibu pekerja.Ilustrasi ibu pekerja. (Wagely)

Topcareer.id – Perekonomian Indonesia terus tumbuh, menciptakan peluang yang lebih banyak dan lebih baik bagi perempuan di tempat kerja. Kendati berperan penting di tempat kerja, laporan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan buruh perempuan masih berpenghasilan lebih rendah, dengan rata-rata upah Rp2,59 juta dibandingkan laki-laki Rp3,33 juta.

Banyak dari mereka adalah ibu yang bekerja dan ibu tunggal yang berusaha memenuhi kebutuhan keluarga.

“Selama setahun terakhir, kami telah melihat bagaimana ibu pekerja berpenghasilan rendah hingga menengah menggunakan platform kami untuk meringankan beban finansial yang timbul dari masa tunggu di antara hari gajian,” kata Tobias Fischer, CEO Wagely dalam siaran pers, Selasa (20/12/2022).

Ia menambahkan, kemampuan menarik sebagian gaji yang sudah diperoleh melalui Wagely membantu para ibu pekerja ini membayar pendidikan anak tepat waktu, membeli sembako, dan menutupi pengeluaran tak terduga.

Dalam semangat menyambut Hari Ibu, mari simak beberapa resolusi finansial yang dapat dibuat oleh ibu pekerja untuk memulai awal tahun yang baru.

1. Tinjau pengeluaran tahun lalu dan atur budget untuk tahun yang baru

Bagaimana bisa merencanakan masa depan jika tidak memahami situasi kamu hari ini? Coba lihat kembali kebiasaan belanja selama setahun terakhir. Apakah kamu mendapat kenaikan gaji? Kedatangan anggota baru di keluarga atau anak baru masuk sekolah?

Adakah pengeluaran signifikan tahun ini? Periksa mutasi rekening atau catatan transaksi keuangan kamu, dan tentukan apa yang ingin kamu lakukan dengan lebih baik di tahun depan.

2. Lepaskan diri dari lingkaran utang

Utang bisa menjadi hambatan yang signifikan untuk mencapai resolusi finansial. Menurut OJK, total pinjaman online perseorangan yang tidak lancar dan macet mencapai Rp4,54 triliun per Oktober 2022. Sebanyak Rp2,23 triliun dari total tersebut berasal dari pinjaman perempuan.

Perhatikan anggaran kamu dan sisihkan lebih untuk secepatnya melunasi utang yang ada. Jangan biarkan denda keterlambatan pembayaran dan bunga utang semakin menumpuk.

Dalam dua tahun terakhir, banyak perusahaan memberikan Wagely sebagai benefit karyawan. Melalui aplikasi earned wage access ini, karyawan dapat melihat berapa banyak gaji yang sudah mereka peroleh hingga hari itu dan bisa menarik sebagian yang diperlukan sebelum hari gajian.

Cara ini membantu karyawan menghindari kebiasaan meminjam dari pinjol ilegal yang tidak bertanggung jawab. Survei Kesehatan Finansial kepada lebih dari 3.500 karyawan pengguna Wagely menunjukkan, 29,15% karyawan bebas dari utang dan 53,33% memiliki sedikit utang. Hanya 3,41% dengan utang yang terlalu banyak.

Baca juga: Daftar Seleksi PPPK Tenaga Teknis Langsung Ke SSCASN BKN

3. Mulailah menabung untuk keadaan darurat

Akhir-akhir ini banyak berita memilukan mengenai PHK massal. Menyiapkan dana darurat penting untuk dilakukan sekalipun kamu merasa posisi pekerjaan kamu tidak beresiko. Tentu saja tidak ada yang mau memikirkan skenario terburuk, tetapi mempersiapkan hal yang tak terduga dapat menciptakan ketenangan pikiran.

Besarnya dana darurat bervariasi untuk setiap ibu pekerja. Idealnya, dana darurat harus mampu menutupi pengeluaran minimal tiga hingga enam bulan. Ingatlah pepatah “Sedia payung sebelum hujan”!

4. Tingkatkan literasi keuangan kamu

Laporan terbaru OJK menunjukkan, untuk pertama kalinya, indeks literasi keuangan perempuan lebih tinggi yakni sebesar 50,33% dibandingkan laki-laki 49,05%.

Apabila kamu merasa kesulitan belajar dari ratusan halaman buku, kamu bisa ikuti halaman media sosial Wagely untuk belajar dari serial komik strip #wageducation yang membantu karyawan memahami konsep dasar keuangan secara mudah dan menarik.

5. Waspadai inflasi gaya hidup! Hiduplah di bawah kemampuan

Berapa pun gaji yang kamu dapatkan tidak akan berarti apabila kamu terus menghabiskannya untuk meningkatkan gaya hidup. Tentu, tidak ada salahnya memanjakan diri setelah mendapat kenaikan gaji atau bonus.

Namun, jika tidak terkendali, kamu dapat terjerumus dalam fenomena “inflasi gaya hidup”. Ingatlah untuk selalu fokus pada tujuan finansial kamu. Hidup di bawah kemampuan bukan berarti mengorbankan kualitas hidup. Ini adalah salah satu cara terbaik untuk mempersiapkan diri menuju kebebasan finansial di masa depan.

Leave a Reply