Topcareer.id – Alibaba DAMO Academy (“DAMO”), inisiatif penelitian global oleh Alibaba Group, berbagi prakiraan tahunannya pada Kamis (12/1/2023), terkait tren teknologi terdepan yang dapat membentuk banyak industri di tahun-tahun mendatang.
Dengan menganalisis makalah publik dan pengajuan paten selama tiga tahun terakhir serta melakukan wawancara dengan hampir 100 ilmuwan, pengusaha, dan insinyur di seluruh dunia, DAMO menyajikan tren teknologi teratas di tahun 2023 yang diharapkan dapat mencapai terobosan dalam akselerasi dan berdampak positif secara ekonomi dan sosial di seluruh industri inti.
“Melihat ke tahun 2023, kemajuan berbagai teknologi akan mendorong desain perangkat lunak/perangkat keras serta integrasi teknologi komputasi dan komunikasi,” kata Jeff Zhang, Head of Alibaba DAMO Academy dikutip dari siaran pers.
Pada tahun 2023, DAMO berharap dapat melihat kemajuan teknologi dan lonjakan aplikasi terkait di berbagai bidang, seperti:
Tren 6: Bahan Pakaian yang Dapat Diprediksi berdasarkan Sinergi Edge-Cloud
Kain atau bahan pakaian yang dapat diprediksi, sistem jaringan host co-design yang didorong oleh kemajuan dalam komputasi awan, bertujuan untuk menawarkan layanan jaringan berkinerja tinggi. Ini juga merupakan tren yang tak terelakkan karena kemampuan komputasi dan jaringan saat ini secara bertahap menyatu satu sama lain.
Melalui inovasi full-stack dari protokol, perangkat lunak, chip, perangkat keras, arsitektur, dan platform yang ditentukan cloud, struktur yang dapat diprediksi diharapkan dapat menumbangkan arsitektur jaringan berbasis TCP tradisional dan menjadi bagian dari jaringan inti di data center generasi mendatang.
Tren 7: Pencitraan Komputasi
Pencitraan komputasi adalah teknologi interdisipliner yang muncul. Berbeda dengan teknik pencitraan tradisional, pencitraan komputasi memanfaatkan model matematika dan kemampuan pemrosesan sinyal, yang membuatnya dapat melakukan analisis mendalam yang belum pernah terjadi sebelumnya pada informasi bidang cahaya.
Teknologi ini sudah digunakan dalam skala besar pada fotografi ponsel, perawatan kesehatan, dan mengemudi secara otonom. Ke depannya, pencitraan komputasi akan terus merevolusi teknologi pencitraan tradisional dan memunculkan aplikasi inovatif serta imajinatif seperti pencitraan tanpa lensa, dan pencitraan Non-line-of-sight (NLOS).
Baca juga: Yang Mau Tingkatkan Keterampilan Digital Bisa Ikut Program Skills For Jobs Indonesia
Tren 8: Chiplet
Desain berbasis chiplet memungkinkan produsen memecah sistem pada chip (SoC) menjadi beberapa chiplet, membuat chiplet secara terpisah dengan menggunakan proses yang berbeda, dan mengintegrasikannya ke dalam SoC melalui interkoneksi dan akhirnya menuju ke pengemasan.
Standar interkoneksi chiplet disatukan menjadi satu standar, mempercepat proses industrialisasi chiplet. Didukung oleh teknologi pengemasan canggih, chiplet dapat membawa gelombang perubahan baru ke proses Litbang sirkuit terpadu dan membentuk kembali lanskap industri chip.
Tren 9: Memproses dalam Memori (PIM)
Teknologi Processing in Memory (PIM) adalah integrasi CPU dan memori dalam satu chip, yang memungkinkan data diproses secara langsung dalam memori. Di masa mendatang, chip komputasi dalam memori diproyeksikan akan digunakan dalam aplikasi yang lebih canggih seperti inferensi berbasis cloud.
Ini akan menggeser arsitektur komputasi-sentris tradisional menuju arsitektur data-sentris, yang akan berdampak positif pada industri seperti komputasi awan, AI, dan Internet of Things (IoT).
Tren 10: Urban Digital Twins berskala besar
Konsep urban digital twins telah menjadi pendekatan baru untuk menyempurnakan tata kelola kota. Sejauh ini, perencanaan tata kota virtual skala besar telah membuat kemajuan besar dalam skenario seperti tata kelola lalu lintas, pencegahan dan pengelolaan bencana alam, puncak karbon, dan netralitas. Di masa depan, urban digital twins berskala besar akan menjadi lebih otonom dan multidimensi.