Topcareer.id – Pulih dari pandemic Covid-19 dan bersiap untuk meningkatkan produksi pesawat jet, Boeing bakal merekrut 10.000 pekerja pada 2023. Namun, kabar perekrutan ini dibarengi dengan pemangkasan beberapa pekerjaan pendukung.
Perusahaan yang berbasis di Arlington, Virginia ini meningkatkan keseluruhan pekerjaan sekitar 14.000 pekerja pada tahun 2022 menjadi 156.000 pada 31 Desember, naik dari sekitar 142.000 pada tahun 2021. Boeing mempekerjakan sekitar 136.000 pekerja di Amerika Serikat.
Boeing mengakui akan “menurunkan staf dalam beberapa fungsi pendukung” – sebuah langkah yang dimaksudkan untuk memungkinkannya menyelaraskan sumber daya dengan lebih baik untuk mendukung produk saat ini dan pengembangan teknologi.
Namun, mengutip CNBC, Boeing menolak untuk mengomentari berapa banyak pekerjaan yang akan dipangkas pada 2023.
Baca juga: Perusahaan Di Balik Mainan Play-Doh Bakal PHK 1.000 Pekerja
Sebagian besar pertumbuhan akan terjadi di unit bisnis Boeing, serta teknik dan manufaktur, untuk memenuhi permintaan maskapai yang terus meningkat.
Perusahaan berencana untuk meningkatkan pengiriman 737 MAX dari 374 pesawat pada 2022 menjadi antara 400 hingga 450 pesawat tahun ini, dengan pengiriman 787 diperkirakan mencapai antara 70 dan 80 pesawat.
Pembuat pesawat berbasis di Amerika Serikat (AS) itu mendekati tingkat tenaga kerja pra-pandemi, yang mencapai 161.000 orang pada akhir 2019. Selama tahun 2020, tenaga kerja turun menjadi sekitar 141.000 karyawan setelah Boeing mengumumkan pengurangan pekerjaan.
“Mempekerjakan karyawan bukan kendala lagi. Orang-orang dapat mempekerjakan siapa yang mereka butuhkan. Ini semua tentang pelatihan dan akhirnya menyiapkan mereka untuk melakukan pekerjaan canggih yang kami tuntut,” kata Chief Executive Boeing Dave Calhoun, mengutip CNBC.