TopCareerID

Pakai 5 Cara Ini Biar Nggak Di-Ghosting Perekrut Usai Wawancara

Ilustrasi interview kerja.

Ilustrasi interview kerja. (Dimas/Topcareer.id)

Topcareer.id – Ghosting bukan hanya istilah untuk hubungan percintaan saja. Mungkin tanpa sadar, kamu sering di-ghosting perusahaan saat melamar pekerjaan. Bahkan, “ghosting” adalah fenomena yang semakin umum terjadi di kalangan perusahaan dan karyawan.

Untuk diketahui, “ghosting” melibatkan penghentian komunikasi yang tiba-tiba antara satu pihak dan pihak lainnya. Jika kamu telah melamar dan menyelesaikan wawancara pertama, tapi tiba-tiba kamu tak lagi mendengar kabar dari manajer perekrutan, kamu kena ghosting.

Sebagai calon karyawan, mungkin ada beberapa sifat yang dapat kamu tunjukkan untuk menghindari “ghostingan” dari perusahaan. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan, seperti dalam laman Ladders.

1. Fokus pada pengalamanmu yang relevan

Pencari kerja perlu menunjukkan kepada calon pemberi kerja bahwa mereka adalah kandidat berharga yang mungkin cocok untuk perusahaan – baik sekarang atau di masa depan.

Mungkin hanya ada satu lowongan pekerjaan tetapi lima kandidat luar biasa untuk suatu posisi. Jika kamu salah satu dari lima kandidat tersebut, penting untuk menunjukkan kepada perekrut betapa berharganya dirimu dan keinginanmu untuk bekerja di perusahaan mereka suatu hari nanti. Fokus pada relevansi dan dedikasi untuk meminimalkan kemungkinan di-ghosting.

2. Lebih berkomunikasi

Dengan berkomunikasi dengan manajer perekrutan selama proses perekrutan, kamu dapat membuat jalur komunikasi terbuka yang sulit ditutup. Sangat penting untuk segera membalas panggilan telepon dan email. Selalu beri tahu perekrut tentang keinginanmu untuk posisi itu, serta ucapkan rasa terima kasihmu atas waktu dan upaya mereka dalam prosesnya.

Ingatlah, ada garis tipis antara komunikasi yang efektif dan sikap sombong yang mengganggu. Memanggil perekrut setiap hari adalah cara cepat untuk di-ghosting.

Baca juga: Ini 8 Faktor Kamu Nggak Kunjung Dipromosikan Jadi Manajer (Bagian 1)

3. Jangan biarkan mereka menunggu

Dari wawancara hingga tawaran pekerjaan, hindari penundaan yang tidak perlu saat kamu mengerjakan penjadwalan atau pengambilan keputusan. Fokus pada membuat keputusan cepat yang terinformasi dengan baik agar proses tetap berjalan. Jika kamu terlalu lama merespons, mereka mungkin akan mencari orang lain untuk mengisi posisi tersebut.

4. Bersikaplah hormat selama proses perekrutan

Bersikap rendah hati dan penuh hormat akan membangun hubungan profesional yang dapat membantumu bahkan jika kamu tidak mendapatkan pekerjaan kali ini. Selalu berterima kasih kepada perekrut atas waktu mereka dan pertahankan komunikasi positif setiap saat.

Bahkan jika kamu mendapatkan panggilan telepon untuk mencoba lagi lain kali, ucapkan terima kasih kepada perekrut atas waktu mereka dan pertahankan nada hormat.

5. Tinggalkan kesan yang baik

Sebagai pencari kerja, kamu mewakili brand dirimu sendiri. Memberi tahu orang bahwa mereka tidak mendapatkan pekerjaan sama menyakitkan bagi perekrut seperti halnya bagi pencari kerja. Tanggapi dengan anggun dan rendah hati dalam semua aspek proses wawancara untuk meninggalkan kesan yang baik.

Kamu tidak pernah tahu apakah perekrut akan membuka lowongan lagi dalam sebulan dan merasa perlu meneleponmu. Pertahankan brand profesional dirimu.

Exit mobile version