Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Thursday, March 28, 2024
redaksi@topcareer.id
LifestyleTren

Mengenal EtO dan Dampaknya, Kandungan yang Ada di Indomie Rasa Ayam Spesial

Topcareer.id – Adanya temuan kandungan Etilen Oksida (EtO) yang berada di ambang batas pada produk Indomie Rasa Ayam Spesial, membuat Taiwan dan Malaysia menarik produk tersebut dari pasaran. Sebenarnya, apa itu EtO dan apa dampaknya jika dikonsumsi berlebih?

Ahli Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (UNAIR), Dominikus Raditya Atmaka menjelaskan bahwa EtO sebenarnya adalah pestisida yang berguna untuk membasmi mikroba penyebab penyakit tanaman dalam dunia pertanian.

“EtO sendiri seharusnya tidak ada dalam makanan karena bukan merupakan bahan tambahan pangan. Yang seringkali terdeteksi adalah residu EtO non volatile,” kata Dominikus dikutip rilis berita di laman resmi UNAIR, Rabu (3/5/2023).

Ia pun menambahkan, bahwa yang sering terdeteksi ialah residu EtO non volatil yang masih menempel dalam bahan baku pembuatan produk. Biasanya bahan baku tersebut berasal dari pertanian seperti gandum yang menjadi bahan baku pembuatan tepung terigu.

Perbedaan Regulasi Tiap Negara

Menurut Dominikus, setiap negara memiliki regulasinya masing-masing terkait batas aman bahan makanan untuk setiap sajian. Hal ini tergantung akan tingkat kesehatan populasi dan jenis penyakit yang lazim ada dalam negara tersebut. Maka bisa saja kadar di Indonesia akan aman, namun tidak di negara lain.

Baca juga: Cuaca Panas Tak Biasa: Gejala Yang Perlu Diwaspadai Dan Tips Menghadapinya

Eropa misalnya, EtO yang boleh maksimal 0,1 mg/kg sedangkan di Indonesia masih belum terdapat regulasi yang pasti terkait EtO.

Sama halnya dengan siklamat yang berguna sebagai pemanis buatan, di Indonesia masih boleh menggunakan sedangkan di Amerika sudah tidak karena tingginya kasus kerusakan organik.

Dampak EtO Bagi Kesehatan

Dari hal itu, terdapat perbedaan antara regulasi mengenai kandungan EtO di Indonesia dan kedua negara tersebut, Malaysia dan Taiwan.

Ia pun menyampaikan bahwa dalam jumlah yang sangat kecil sebenarnya EtO tidak memberikan dampak buruk untuk manusia karena masih bisa dibersihkan oleh tubuh.

“Namun jika konsumsi dalam jumlah besar dan sering maka dapat menyebabkan kerusakan organik seperti sirosis hati dan lainnya,” ujarnya.

Bagi masyarakat, ia berpesan untuk mampu menjaga asupan konsumsi makanan. Karena jika tidak menjaga, makanan yang dikonsumsi akan berdampak pada terbentuknya penyakit dalam tubuh. Terutama jika dikonsumsi dalam jumlah besar dan sering.

“Bijaklah dalam memilih makanan. Biasakan membaca komposisi bahan baku dan nilai gizi dalam kemasan makanan,” tandas dia.

Leave a Reply