Topcareer.id – Menurut Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, kebutuhan teknisi kendaraan listrik yang kompeten dan berkualifikasi di industri ini akan meningkat. Hal itu seiring dengan pertumbuhan produksi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai yang diprediksi akan meningkat.
Oleh karena itu, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) bersama PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) menjajaki kerja sama Pengembangan Pelatihan Teknisi Kejuruan Kendaraan Listrik atau Electric Vehicle.
“Kalau kerja sama ini dimungkinkan, nantinya akan menguntungkan kedua belah pihak, baik Kemnaker sebagai institusi yang bertanggung jawab meningkatkan kompetensi angkatan kerja Indonesia maupun perusahaan yang akan mendapatkan tenaga kerja kompeten yang dapat mendukung pengembangan bisnis mobil listrik di Indonesia,” kata Menaker melalui siaran pers, dikutip Jumat (12/5/2023).
Baca juga: Penjualan Mobil Listrik Naik 44% Berkat Program Insentif Pajak
Lebih lanjut ia mengatakan, usulan ruang lingkup kerja sama dengan perusahaan otomotif tersebut, yaitu membangun pusat pelatihan kejuruan di lokasi yang telah ditetapkan sebagai Pusat Keunggulan Pelatihan Teknisi Kejuruan kendaran listrik di Indonesia. Juga mengembangkan kurikulum serta silabus pelatihan teknisi kejuruan kendaran listrik.
Selain itu, mengadakan pelatihan untuk instuktur kejuruan kendaraan listrik; menyediakan peralatan mobil praktik dan peralatan pelatihan lainnya untuk pelatihan teknisi kejuruan kendaraan listrik; dan dukungan operasi dan manajemen.
“Semoga kerja sama ini dapat terwujud, sehingga nantinya akan banyak tenaga kerja yang kompeten di bidang kendaraan listrik,” ujar dia.