Topcareer.id – Hampir setiap orang memiliki kemungkinan mengalami burnout di tempat kerja. Tapi, orang-orang dengan perilaku tertentu ternyata lebih memiliki kerentanan yang tinggi. People pleaser disebut-sebut orang yang rentan akan burnout di tempat kerja.
People pleaser, yakni sebutan untuk melabeli seseorang yang tidak bisa menolak permintaan orang lain. Menurut Debbie Sorense, psikolog klinis lulusan Harvard, orang-orang people pleaser sangat rentan terhadap kelelahan atau burnout di tempat kerja.
″Mereka cenderung menjadi orang yang sangat baik dan bijaksana, sehingga semakin sulit bagi mereka untuk menetapkan batasan, tidak mengambil terlalu banyak pekerjaan atau terlibat secara emosional dalam pekerjaan mereka,” kata Sorensen, dikutip dari laman CNBC Make It.
Ia mengatakan, menjadi people pleaser adalah pedang bermata dua: Kamu mungkin merasa bersalah mengatakan “tidak” kepada orang lain, di satu sisi merasakan kebencian setiap kali mengatakan “ya”.
Sementara, penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa bersikap sopan, ramah, dan suportif di tempat kerja adalah sifat penting yang dapat membantumu menjadi lebih produktif dan lebih bahagia dalam pekerjaan.
Perbedaannya, Sorensen menjelaskan, people pleaser cenderung mengalami kesulitan menetapkan batasan, yang bisa “sangat melelahkan” dan menyebabkan “stres kronis.”
Baca juga: Kenali Ciri-Ciri Perusahaan Yang Nggak Menghargai Pekerja Remote
3 tanda menjadi people pleaser itu merusak kesehatan mental dan karier
Jika kamu sering mengambil lebih banyak tanggung jawab daripada yang bisa kamu kelola hanya karena kamu takut mengecewakan orang, kecenderunganmu untuk menyenangkan orang lain dapat mendorongmu ke jurang kelelahan.
Meskipun orang-orang tipe ini terlihat berbeda untuk semua orang di tempat kerja, Sorensen mengatakan ada 3 tanda umum yang harus diwaspadai:
1. Mengatakan “ya” untuk setiap permintaan bantuan, meskipun itu mengganggu pekerjaanmu sendiri
2. Mengabaikan perasaanmu ketika ada perbuatan atau perkataan yang membuatmu kesal karena kamu takut akan potensi konflik
3. Menyetujui tenggat waktu penugasan yang tidak realistis
“Ketika kamu terus-menerus menempatkan kebutuhan orang lain di atas kebutuhanmu sendiri, akan jauh lebih sulit untuk fokus pada pekerjaanmu dan memajukan kariermu,” kata Sorenson.