TopCareerID

Kecepatan Uji Coba Kereta Cepat Jakarta Bandung Ditingkatkan Jadi 180 Km/Jam

Whoosh telah mengangkut 352 ribu penumpang selama beroperasi.

Whoosh telah mengangkut 352 ribu penumpang selama beroperasi.

Topcareer.id – Pelakasanaan Testing dan Commissioning Kereta Api Cepat Jakarta Bandung ditingkatkan kecepatan perjalanannya. Dari sebelumnya rata-rata 60 km/per jam, kemudian ditingkatkan menjadi 180 km/jam.

Wakil Menteri 2 Kementerian BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan bahwa pengujian kali ini semuanya berjalan dengan lancar. Semua sistem berfungsi dengan baik seperti keretanya, relnya, persinyalan, kelistrikan, dan lainnya.

“Secara bertahap kecepatan perjalanan pengujian akan ditingkatkan hingga mencapai puncak kecepatan teknisnya di 385 km/jam. Untuk mencapai hal tersebut peningkatan di beberapa aspek seperti pagar pengaman dan sound barrier perlu dilakukan penyempurnaan agar tidak menggangu kenyamanan masyarakat saat KCJB melintas,” kata Kartika melalui siaran pers.

Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan, peningkatan kecepatan uji coba ini akhirnya dapat dilakukan setelah seluruh persiapan awal pelaksanaan Testing & Commissioning berhasil diselesaikan.

“Berbagai pengetesan kesiapan sarana prasarana KCJB yang dilakukan sebelumnya sudah berjalan dengan lancar. Berdasarkan evaluasi, maka mulai hari ini kecepatan perjalanan KA Cepat mulai ditambah menjadi hingga 180 km/jam,” ujar Dwiyana.

Baca juga: Kemenperin Cetak Pelatih Tempat Kerja Kompeten Tingkat Internasional

Berdasarkan pelaksanaan Testing & Commissioning pada Senin (22/5/2023), waktu tempuh antara Stasiun Halim hingga Stasiun Tegalluar hanya sekitar 50 menit saja.

Nantinya kecepatan akan terus ditambah hingga mencapai puncak kecepatan operasional di 350 km/jam bahkan hingga mencapai puncak kecepatan teknisnya yaitu hingga 385 km/jam.

Untuk mencapai angka tersebut, pengoperasian Comprehensive Inspection Train (CIT) akan terus ditingkatkan setiap harinya.

Perjalanan dengan CIT difokuskan pada pengetesan integrasi sistem sarana dan prasarana. Seluruh aspek akan dicek apakah fungsinya normal dan dapat dilalui Kereta Cepat Jakarta Bandung dengan kecepatan tinggi.

Satu rangkaian CIT atau kereta inspeksi KCJB terdiri dari 8 kereta. Fungsi berbagai kereta tersebut terdiri dari kereta satu untuk untuk kebutuhan pengujian lintasan; kereta dua untuk memeriksa sistem persinyalan dan komunikasi; kereta tiga untuk fungsi OCS; kereta empat dan tujuh untuk ruang kerja; kereta lima berfungsi sebagai restorasi; kereta enam merupakan ruang pertemuan; dan kereta delapan untuk fungsi sinyal dan pengecekan integrasi rel-roda.

Exit mobile version