Topcareer.id – Google memperbarui kebijakan kerja hybrid-nya pada Rabu (7/6/2023). Google bahkan berencana untuk menindak karyawan yang tidak datang ke kantor secara konsisten, menurut laporan CNBC.
Dalam pembaruan kebijakan kerja tersebut, termasuk di dalamnya melacak kehadiran kantor, menghadapi pekerja yang tidak datang pada saat yang seharusnya, dan termasuk kehadiran dalam ulasan kinerja karyawan, menurut memo internal.
Sebagian besar karyawan diharapkan berada di kantor fisik setidaknya tiga hari seminggu, bagi yang tidak konsisten maka akan ditindak.
Chief People Officer Google Fiona Cicconi menulis email kepada karyawan pada Rabu, termasuk menggandakan kehadiran kantor, dengan alasan bahwa tidak ada pengganti untuk berkumpul secara langsung.
“Tidak diragukan lagi bahwa bekerja bersama di ruangan yang sama membuat perbedaan positif. Banyak produk yang kami luncurkan di I/O dan Google Marketing Live bulan lalu dirancang, dikembangkan, dan dibuat oleh tim yang bekerja berdampingan,” bunyi email Cicconi, mengutip CNBC.
Catatannya mengatakan perusahaan akan mulai memasukkan tiga hari seminggu mereka sebagai bagian dari tinjauan kinerja dan tim akan mulai mengirimkan pengingat kepada pekerja yang terus-menerus absen dari kantor.
Baca juga: Mengenal Jurusan Kuliah Teknologi Laboratorium Medis Dan Peluang Kerjanya
Cicconi bahkan meminta pekerja jarak jauh yang sudah disetujui untuk mempertimbangkan kembali.
“Bagi mereka yang kini kerja remote dan tinggal di dekat kantor Google, kami harap Anda mempertimbangkan untuk beralih ke jadwal kerja hybrid. Kantor kami adalah tempat Anda paling terhubung dengan komunitas Google.”
Dokumen internal terpisah menunjukkan bahwa pekerja remote yang telah disetujui dapat dievaluasi ulang jika perusahaan menentukan perubahan material dalam kebutuhan bisnis, peran, tim, struktur, atau lokasi.
Di Amerika Serikat, perusahaan akan secara berkala melacak apakah karyawan mematuhi kehadiran kantor menggunakan badge data dan eksekutif sedang meninjau persyaratan lokal untuk diterapkan di negara lain, menurut salah satu dokumen.
Jika pekerja tidak mengikuti kebijakan setelah jangka waktu yang lama, HR akan menghubungi tentang “langkah selanjutnya”.
Ke depan, kata Cicconi, pekerjaan baru yang sepenuhnya jarak jauh hanya akan diberikan hanya dengan pengecualian.