Topcareer.id – Minum kopi dikenal memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan jika tidak berlebihan. Tapi di sisi lain, ada saja hal yang perlu diperhatikan jika konsumsi kafein satu ini. Termasuk, salah satunya ketika kita minum kopi instan atau kopi saset.
Salah satu anggapan yang saat ini muncul soal kopi saset, yakni kopi instan tersebut memiliki banyak kandungan tambahan selain kopi murni itu sendiri, yang bisa menjadi pemicu gangguan dan penyakit pada tubuh.
Hal itu diamini oleh Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), dr. Rahma Sabila Rindardi. Ia menjelaskan bahwa konsumsi kopi saset yang berlebihan dapat berpotensi menimbulkan beberapa gangguan dan penyakit. Mulai dari yang ringan hingga serius.
“Meminum kopi pada dasarnya sah-sah saja, namun varian kopi saat ini sangat beragam. Tak jarang banyak kopi yang kandungan kopinya sedikit, namun bahan penyedap tambahannya lebih banyak,” kata Rahma dikutip dari laman resmi UMM, Rabu (12/7/2023).
Rahma menjelaskan, opi saset sendiri biasanya memiliki berbagai varian. Salah satunya yang sering dijumpai adalah kopi instan yang berasal dari ekstrak biji kopi yang telah disangrai.
Kopi ini mengandung setidaknya 2-8% kafein. Jenis kedua adalah kopi serbuk yang mengandung susu, gula, perasa tambahan ataupun krimer.
Baca juga: Penyakit Yang Menghantui Jika Duduk 8 Jam Lebih Dalam Sehari
“Yang bahaya dari kopi instan salah satunya adalah penambahan gula atau krimmer yang dapat meningkatkan kadar gula dalam tubuh. Zat lain yang berbahaya pada kopi instan yaitu pengawet, bahan antikempal, pengatur keasaman dan perisa,” papar Rahma.
Di lain sisi, menurut dia, perbedaan mendasar kopi murni dan kopi saset dapat dilihat dari proses produksinya. Proses produksi kopi saset harus melewati serangkaian proses, yaitu proses ekstraksi, pengeringan, aromatisasi, dan pengemasan.
Sedangkan, lanjut Rahma, pada kopi murni, proses yang dilewati lebih sederhana yaitu proses roasting dan penggilingan.
“Jika kopi instan saset dikonsumsi secara berlebihan, maka dapat berpotensi menimbulkan berbagai penyakit yang merugikan bagi tubuh. Mulai dari efek diuretic yang dapat menimbulkan dehidrasi karena terlalu sering buang air kecil, gangguan tidur atau insomnia hingga peningkatan denyut nadi atau palpitasi,” tutur Rahma.
Ia menambahkan, kandungan gula atau krimer pada kopi saset dapat meningkatkan kadar gula dalam tubuh. Jika hal ini berlangsung terus menerus, maka dapat meningkatkan risiko penyakit berat yakni diabetes mellitus.
Selain itu, kandungan kaffein menyebabkan relaksasi otot sfingter esofagus yang mengakibatkan kembalinya (reflux) asam lambung ke dalam kerongkongan atau yang dikenal dengan GERD.
“Untuk masyarakat yang gemar meminum kopi, Sebaiknya konsumsi kopi tidak melebihi 100mg per hari. Yakni setara dengan satu hingga dua cangkir kopi per hari saja,” pungkas Rahma.