Topcareer.id – Perusahaan konsultasi manajemen, Gallup, merilis “State of the Global Workplace 2023 Report” yang di dalamnya juga membahas tingkat stres kerja secara global dan regional. Setidaknya 44% karyawan di seluruh dunia mengatakan mereka lebih stres daripada tahun sebelumnya.
“Empat puluh empat persen karyawan mengatakan bahwa mereka mengalami banyak stres hari sebelumnya, mengulang rekor tertinggi di tahun 2021 dan melanjutkan tren peningkatan stres yang dimulai hampir satu dekade sebelumnya,” tulis laporan Gallup, dikutip Selasa (15/8/2023).
Negara wilayah Asia Timur seperti China serta wilayah Amerika Serikat dan Kanada jadi negara yang memiliki tingkat stres tertinggi. Menurut Gallup salah satu sumber stres tersebut mungkin datang dari penguncian negara tahun 2022 karena Covid-19.
“Pekerja muda dan pekerja jarak jauh di Asia Timur melihat tingkat stres harian yang sangat tinggi – masing-masing 60% dan 61% menjadikan mereka pekerja yang paling stres di dunia,” sebut Gallup.
Survei Gallup tersebut tidak menanyakan lebih spesifik apa yang membuat stres karyawan di seluruh dunia. Pekerjaan itu sendiri dapat menjadi sumber stres, dan keterlibatan rendah berhubungan dengan stres yang lebih tinggi.
Baca juga: Gen Z Suka Ngerasa Bersalah Kalau Nggak Kerja Pas Liburan
Tapi, masih menurut Gallup, faktor eksternal, seperti inflasi atau kesehatan keluarga masalah, juga bisa menjadi sumber stres sehari-hari.
Tingkat stres kerja di Indonesia paling rendah se-Asia Tenggara
Di tengah kabar bahwa tingkat stres kerja di dunia meningkat setiap tahun, terselip kabar baik. Indonesia berada di peringkat bawah jika bicara tingkat stres di wilayah Asia Tenggara.
Secara regional, Asia Tenggara punya tingkat stres kerja harian sebesar 26%, tentu ini jauh jika dibandingkan dengan tingkat stres global yang mencapai 44%, terendah kedua di dunia.
Peringkat pertama, negara dengan tingkat stres kerja tinggi d Asia Tenggara, yakni Filipina dengan 45%, diikuti Myanmar, Thailand, Kamboja dengan 39%. Indonesia sendiri berada di peringkat ke-9 di Asia Tenggara dengan tingkat stres harian 21%.