Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Monday, May 6, 2024
redaksi@topcareer.id
Info Beasiswa

Menyebut Kelemahan Bisa Naikkan Potensi Lolos Wawancara Kerja?

Ilustrasi wawancara kerja yang menyebut kelemahan bisa naikkan potensi lolos.Ilustrasi wawancara kerja yang menyebut kelemahan bisa naikkan potensi lolos.

Topcareer.id – Penting untuk mempelajari informasi seputar perusahaan yang kamu lamar ketika akan melakukan wawancara kerja biar lolos tahap selanjutnya. Ada beberapa poin yang bisa meningkatkan peluangmu lolos wawancara kerja, salah satunya menyebutkan kelemahan.

Kata kunci saat kondisi ini adalah “nobody’s perfect.” Ketika kamu tak segan-segan menjelaskan kelemahan profesionalmu, kamu mungkin akan menonjol

Hal itu seperti yang dikatakan oleh CEO Convene, Ryan Simonetti, meski ide ini mungkin terdengar berlawanan dengan intuisi yang selama ini hadir.

“Kerjakan pekerjaan rumah Anda, pelajari peran apa yang akan Anda ambil, lalu katakan, ‘Saya tahu bahwa mungkin ada kesenjangan dalam peran tersebut dibandingkan dengan kemampuan saya. Dan saya pikir saya bisa menutupnya, tapi saya butuh bantuan,’” kata Ryan seperti dikutip dari laman CNBC Make It.

Inilah mengapa dia dan CEO lainnya mengatakan bersikap terbuka tentang kekuranganmu akan membuatmu menonjol.

Baca juga: Cara Jawab “Berapa Ekspektasi Gaji Anda?” Saat Wawancara

Mereka yang mampu terbuka secara professional, bisa membangun personality sukses

Simonetti menyampaikan bahwa bersikap terbuka di mana kamu mungkin memerlukan bantuan, berarti mulai bisa membangun alur kerja yang bisa melayani semua orang.

“Jika Anda datang ke sebuah wawancara dan berkata, ‘Saya bisa melakukan peran ini, tetapi inilah yang mungkin saya perlukan dari Anda,’ lalu dialog dua arah dan jujur seperti itulah yang menurut saya akan membuat semua orang sukses,” ujar dia.

“Orang-orang yang sangat berbakat dan berkembang secara profesional dan emosional dapat melakukan percakapan seperti itu,” katanya. Dan itu menjadi pertanda baik bagi kinerja mereka di masa depan.

Jika kamu terbuka tentang apa yang mungkin kamu perlukan dari organisasi, kamu dan pewawancara mungkin dapat memberi tahu bahkan sebelum kamu memulai peran tersebut apakah mereka dapat memberikan bantuan semacam itu.

“Jauh lebih baik untuk melakukan percakapan itu dalam sebuah wawancara, untuk menjadikannya pasangan yang cocok dan kemitraan yang nyata, daripada mencari tahu kebalikan dari apa yang Anda butuhkan setelah Anda merekrut seseorang,” kata Djenaba Parker, penasihat umum dan kepala staf di Goop.

Leave a Reply