Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Sunday, April 28, 2024
redaksi@topcareer.id
LifestyleTren

Hati-Hati! Tak Semua Sayuran Organik Bebas Residu, Kenali Cirinya

Ilustrasi sayuran organik belum tentu bebas residu sehingga perlu lebih cermat dalam membeli.Ilustrasi sayuran organik belum tentu bebas residu sehingga perlu lebih cermat dalam membeli. (Pexels)

Topcareer.id – Sayuran organik jadi pilihan bagi masyarakat yang memilih untuk mengonsumsi makanan-makanan sehat. Seperti yang kita ketahui bahwa sayuran organik dibudidayakan tanpa bahan kimia sehingga dianggap lebih sehat. Namun, bukan berarti sayuran organik ini bebas residu.

Seperti yang dikatakan oleh Dosen Agribisnis Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Prof. Rahayu Relawati bahwa pertanian organik tetap menggunakan pestisida. Hanya saja berbahan herbal seperti daun paitan dan daun mimba.

“Selain itu, pupuk kandang dari hasil olahan feses hewan juga umum digunakan. Tetapi, jika proses fermentasinya belum optimal, maka bakteri jahat pada pupuk tersebut masih hidup. Inilah yang menyebabkan potensi alergen dan risiko kontaminasi bakteri pada sayur organik,” kata Rahayu dikutip dari laman resmi UMM, Jumat (19/1/2024).

Jadi, konsumen perlu lebih cermat dalam memilih sayuran organi. Salah satu pertimbangan yang bisa dilakukan, yakni pilih sayuran yang sudah bersertifikasi organik. Menurut Rahayu, produk bersertifikasi sudah melalui pengecekan tempat budidaya sehingga keamanan dan mutunya terjamin.

Rahayu pun menjabarkan beberapa ciri lainnya sayur organik yang bebas residu, salah satunya adalah lubang bekas gigitan hewan kecil.

Baca juga: 5 Sayuran Paling Menyehatkan Di Dunia, Ada Brokoli

“Sayur organik itu ukurannya kecil, karena produksinya tidak dipacu dengan pupuk kimia. Ciri lainnya adalah tampilan yang kurang cantik karena adanya lubang bekas gigitan hewan kecil. Itu jadi indikasi bahwa sayur tersebut tidak mengandung bahan kimia,” jelas Guru Besar Agribisnis tersebut.

Meskipun sudah membeli dengan selektif, tahapan proses pencucian sayur juga harus dilakukan dengan benar. Ia mengimbau, agar mencuci sayuran yang bertumpuk, satu persatu dengan air mengalir dan menggunakan garam. Ini bertujuan untuk membantu membunuh hewan-hewan kecil seperti ulat yang menempel pada sayur.

Rahayu menambahkan, konsumen sebaiknya membeli sayur organik secukupnya sehingga kondisinya tetap segar. Dalam penyimpanannya pun harus menggunakan wadah organik. Contohnya seperti besek atau keranjang anyaman dari bambu dan ditutup dengan kain bersih yang telah dibasahi.

“Sayur organik juga harus dimasak dengan tepat untuk mempertahankan kualitas nutrisi. Lebih baik dikukus dengan waktu sekitar dua menit saja, kecuali sayuran yang keras seperti wortel. Alasannya, agar kandungan vitamin, nutrisi, dan serat pada sayur tetap terjaga,” imbuhnya.

Leave a Reply