Topcareer.id – Jerman, jadi negara terbaru yang melakukan pengujian sistem kerja 4 hari seminggu dengan melibatkan 45 perusahaan yang dimulai pada Februari. Selain Jerman, ada beberapa negara lainnya yang sudah melakukan uji coba kerja 4 hari seminggu. Negara mana saja?
Melansir laman EuroNews, berikut ini beberapa negara yang sudah melakukan uji coba sistem kerja 4 hari seminggu:
1. Belgia
Belgia jadi negara pertama di Eropa yang membuat undang-undang tentang sistem kerja selama empat hari dalam seminggu. Pada bulan Februari 2022, karyawan Belgia mendapatkan hak untuk bekerja penuh dalam seminggu dalam empat hari, tanpa kehilangan gaji atau dengan gaji tetap seperti 5 hari kerja.
Undang-undang baru ini mulai berlaku pada 21 November tahun lalu, yang memungkinkan karyawan memutuskan apakah akan bekerja empat atau lima hari seminggu.
2. Jerman
Disebutkan bahwa Jerman merupakan salah satu negara dengan rata-rata minggu kerja terpendek di Eropa. Menurut Forum Ekonomi Dunia (WEF), rata-rata jam kerja dalam seminggu adalah 34,2 jam.
Namun, serikat pekerja telah menyerukan pengurangan jam kerja lebih lanjut – dan kini tampaknya mereka bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan, meskipun alasan perubahan tersebut terkait dengan kekurangan pekerja yang dialami negara tersebut.
Mulai tanggal 1 Februari, 45 perusahaan di Jerman mulai menguji 4 hari kerja dalam seminggu dalam sebuah eksperimen yang akan berlangsung total enam bulan.
3. Portugal
Mengingat keberhasilan beberapa negara di Eropa dengan program uji coba 4 hari seminggu-nya, Portugal pun ikut ambil langkah bergabung dan melangkah maju melakukan sistem kerja 4 hari seminggu.
Sebagai bagian dari program percontohan yang didanai pemerintah yang diumumkan pada awal Juni tahun lalu, 39 perusahaan swasta telah mendaftar untuk mengambil bagian dalam inisiatif ini dalam kemitraan dengan kelompok advokasi nirlaba 4 Day Week Global.
Baca juga: 4 Industri Terbaik Untuk Bekerja Menurut Glassdoor
4. Inggris
Perusahaan-perusahaan di Inggris yang menjalankan uji coba enam bulan dari empat hari kerja dalam seminggu kini berencana menjadikan minggu kerja yang lebih pendek menjadi permanen, setelah memuji eksperimen tersebut dengan kategori “sangat sukses”.
Sekitar 61 perusahaan Inggris dan lebih dari 3.300 karyawan mendaftar untuk program ini, yang dijalankan oleh para peneliti di Universitas Cambridge dan Oxford dan Boston College, serta 4 Day Week Global, dan kelompok advokasi lainnya seperti 4 Day Week UK Campaign dan the UK think tank Autonomy.
5. Spanyol
Pemerintah menyetujui untuk meluncurkan program percontohan sederhana, yaitu empat hari kerja dalam seminggu pada bulan Desember 2022. Uji coba ini membantu UKM mengurangi jam kerja mereka setidaknya setengah hari, tanpa mengurangi gaji.
Uji coba ini merupakan ujian untuk melihat apakah produktivitas dapat ditingkatkan. Perusahaan yang mendaftar dapat menerima bantuan dari dana pemerintah sebesar €10 juta, namun mereka harus merancang cara untuk meningkatkan produktivitas yang mengkompensasi pembengkakan biaya upah.
6. Jepang
Di Jepang, perusahaan-perusahaan besarlah yang merambah ke wilayah ini, menyusul pengumuman pemerintah Jepang pada tahun 2021 mengenai rencana untuk mencapai keseimbangan kehidupan kerja yang lebih baik di seluruh negara.
Ada beberapa alasan mengapa hal ini bisa berdampak baik bagi negara ini, di mana kematian akibat kerja berlebihan merenggut banyak nyawa. Staf yang bekerja lembur sering kali bisa jatuh sakit karena pekerjaan yang berlebihan atau berkinginan untuk bunuh diri.