TopCareerID

5 Posisi yang Paling Banyak Direkrut Perusahaan Global dari Indonesia

Ilustrasi ada lima posisi yang paling banyak direkrut perusahaan global dari Indonesia. (Athalla/Topcareer.id)

Ilustrasi ada lima posisi yang paling banyak direkrut perusahaan global dari Indonesia. (Athalla/Topcareer.id)

Topcareer.id – Menurut riset terbaru Deel “State of Global Hiring Report” (Laporan Perekrutan Global), Indonesia jadi negara dengan jumlah permintaan talenta yang cukup tinggi dari Amerika Serikat, Inggris, Singapura, Australia, dan Hong Kong.

Riset yang dilakukan selama Januari hingga Desember 2023 itu mengungkap bahwa perekrutan secara global tumbuh sebesar 57% di wilayah Asia Pasifik (APAC) pada tahun 2023.

Ini menjadikan kawasan APAC selama dua tahun berturut-turut sebagai wilayah perekrutan dengan perkembangan tercepat, berimbang dengan Eropa, Timur Tengah, dan Afrika (EMEA).

Lebih mendalam, salah satu temuan terkait yang paling menarik, yakni ada lima posisi yang paling banyak direkrut oleh perusahaan global untuk pekerja Indonesia:

1. Guru/Tutor,
2. Asisten Virtual (Virtual Assistant),
3. Technical Support,
4. Ahli Statistik, dan
5. Software Engineer/Developer.

Hal ini menunjukkan bahwa talenta Indonesia merupakan sumber daya manusia yang banyak dicari di berbagai bidang dan negara di dunia.

Baca juga: 10 Daftar Pekerjaan Yag Paling Dicari 2024 Menurut Kemnaker

Sementara itu, dari sisi perekrutan global yang dilakukan oleh perusahaan Indonesia, posisi pekerjaan Software Developers/Engineers, Account Executives/Manajer (penjualan), Manajer Proyek, Desain Grafis, dan Keamanan TI menjadi posisi pekerjaan yang paling banyak direkrut sepanjang tahun 2023.

“Meskipun kondisi jumlah talenta global yang minim, pemilik perusahaan kini memperluas pencarian mereka ke luar batas nasional untuk menemukan individu bertalenta, menyesuaikan dengan kebutuhan tenaga kerja,” ujar Karen Ng, Regional Head of Expansion & Market Lead Singapore, Hong Kong, ASEAN, India, dalam pers rilis yang diterima Topcareer.id, Rabu (21/2/2024).

“Perekrutan global telah menjadi fenomena umum, di mana perusahaan menjadi sadar akan pentingnya keberagaman talenta dan perspektif global di perusahaan. Temuan kami menunjukkan wilayah Asia Pasifik sebagai pusat inovasi, kolaborasi yang menawarkan banyak peluang,” tambah Karen.

Laporan ini juga menyimpulkan bahwa terlepas dari kebijakan return-to-office di sebagian besar perusahaan di seluruh dunia, perekrutan jarak jauh di seluruh dunia terus meningkat.

Tenaga Kerja Jarak Jauh tidak hanya resisten terhadap perubahan, namun juga mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Meskipun ada peraturan untuk kembali bekerja di kantor, jumlah digital nomad di seluruh dunia kini telah mencapai 250.000 pekerja, naik hampir 35 kali lipat dari 7.000 pekerja pada tahun 2020.

Exit mobile version