Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Monday, May 20, 2024
redaksi@topcareer.id
SekolahTren

PPDS Hospital Based Targetkan Calon Dokter Daerah Terpencil, Auto Jadi PNS

Ilustrasi PPDS Hospital Based targetkan calon dokter di daerah terpencil yang kelak setelah lulus bisa diangkat menjadi PNS.Ilustrasi PPDS Hospital Based targetkan calon dokter di daerah terpencil yang kelak setelah lulus bisa diangkat menjadi PNS. (Sumber foto: freepik.com)

Topcareer.id – Program Penddidikan Dokter Spesialis (PPDS) Berbasis Rumah Sakit Pendidikan (hospital based) ditargetkan memiliki kualitas lulusan setara internasional. Program PPDS Hospital Based ini punya sasaran utama bagi calon dokter dari Daerah Tertinggal Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) yang kelak bisa diangkat menjadi PNS.

Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan pada Kementerian Kesehatan, Arianti Anaya mengatakan bahwa mutu dan kualitas program hospital based ini juga dijanjikan sama dengan lulusan PPDS berbasis universitas (university based).

“Hospital based ini program unggulan dari transformasi sumber daya kesehatan. Lulusannya harus berkualitas setara internasional. Harus sama juga dengan lulusan university based,” ujar Arianti Anaya dalam keterangannya, dikutip dari laman resmi Kemenkes, Rabu (8/5/2024).

Lebih lanjut Arianti menjelaskan bahwa pada program hospital based, Kemenkes melakukan upaya peningkatan produksi dokter spesialis, dengan lokasi pendidikan dilakukan di Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama (RSP-PU). Ini demi upaya pemenuhan dan pemerataan di daerah yang kekurangan dokter spesialis.

Ia menyampaikan, peserta calon dokter spesialis yang mengikuti program ini diutamakan berasal dari Daerah Tertinggal Perbatasan dan Kepulauan (DTPK), yakni luar Pulau Jawa. Sehingga setelah lulus, mereka dapat mengabdi di daerah terpencil yang masih kekurangan dokter spesialis.

Baca juga: Rasio Dokter Rendah, Pemerintah Luncurkan PPDS Berbasis Rumah Sakit

“Sasaran utama pesertanya DTPK ya, daerah tertinggal atau terjauh. Kedua, Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang berada dari DTPK. Dengan tujuan, kalau PNS di daerah Jawa kan dia tidak bisa mengabdi kembali ke Pulau Jawa, karena kan Pulau Jawa tingkat rasio dokter spesialisnya sudah terlalu tinggi. Ketiga, prioritas juga untuk non-PNS, terutama dari DTPK,” papar Arianti.

Dalam hal ini, sasaran peserta hospital based tidak hanya mencakup mereka yang berstatus PNS di daerah yang masih membutuhkan dokter spesialis. Keistimewaan bagi peserta PPDS non-PNS, yakni mereka akan menjadi PNS di DTPK masing-masing setelah lulus.

“Untuk mutu, tentunya menjaga mutu yang sama dengan semua center pendidikan spesialis yang universitas (university based). Itu pasti sama karena standar yang digunakan sama. Standar yang menyusunnya kolegium, jadi sama,” tambah Arianti.

Secara khusus, poin utama program hospital based bertujuan mempercepat pemenuhan jumlah dokter spesialis, mendistribusikan dokter spesialis ke seluruh pelosok Indonesia agar penempatan tidak hanya terkonsentrasi di pulau jawa, dan mencetak dokter spesialis berkualitas internasional.

Program PPDS berbasis RSP-PU akan berjalan bersama dengan PPDS yang saat ini sudah berjalan di universitas.

Leave a Reply