TopCareerID

Pemerintah Mau Atur Budi Daya Tanaman Kratom di Indonesia

Ilustrasi kratom (Freepik)

TopCareer.id – Tanaman kratom sedang hangat diperbincangkan. Pasalnya baru-baru ini, pemerintah tengah membahas potensi budi daya kratom di Indonesia.

Pada Kamis pekan lalu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi memimpin rapat terbatas yang difokuskan pada pembahasan potensi budidaya kratom di Indonesia, sebagai langkah meningkatkan nilai ekonomis dan kualitas produksi tanaman yang tengah mengalami penurunan harga yang cukup drastis tersebut.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam keterangannya setelah rapat, menyampaikan bahwa pemerintah akan segera mengatur regulasi terkait budidaya kratom di Tanah Air.

Menurut Andi, seperti dikutip dari siaran pers di presidenri.go.id, Senin (24/6/2024), hal tersebut penting agar nilai ekonomi dan kualitas dari kratom dapat terus meningkat.

“Saran kami nanti mungkin kalau ini regulasinya sudah diatur mungkin kita budidayakan ke depan supaya nilai ekonomisnya, kualitasnya, dan seterusnya bisa meningkat karena harga sekarang ini turun drastis karena banyak faktor: kualitasnya, kemudian distribusinya, dan seterusnya,” ujarnya.

Mentan pun menambahkan pemerintah sedang mempertimbangkan untuk mengatur kratom di bawah naungan Kementerian Pertanian dengan membentuk korporasi.

Melalui korporasi tersebut, diharapkan kualitas dan kontinuitas produksi kratom dapat terpenuhi sebagai syarat utama untuk meningkatkan ekspor dan kesejahteraan petani.

“Kalau ada koperasi yang mengelola ini kita korporasikan sehingga kualitasnya terjamin, kuantitasnya terjamin, karena itu syarat untuk ekspor. Kalau kualitasnya terjamin, pasti otomatis meningkatkan kesejahteraan petani kita,” kata Mentan.

Baca Juga: PBB: Penggunaan Ganja Meningkat Akibat Legalisasi Dan Lockdown COVID-19

Dalam rapat ini, Jokowi dan para menteri juga membahas prospek ekspor kratom yang saat ini harga pasarnya telah menurun cukup drastis menjadi dua hingga lima dolar per unit, dari sebelumnya mencapai 30 dolar.

Pemerintah berharap dengan regulasi yang tepat, budidaya kratom dapat diorganisasi lebih baik melalui korporasi sehingga dapat menghasilkan produk berkualitas dan stabil dalam pasokan.

“Yang terpenting kuantitasnya, dalam hal ini kuantumnya, kemudian kualitasnya sehingga dulu harga 30 dolar, sekarang jatuh sampai 2 dolar, 5 dolar, nah ini jatuh terlalu rendah,” kata Mentan.

Sementara, aturan teknis terkait budidaya kratom diharapkan juga dapat segera ditetapkan untuk memfasilitasi proses budidaya yang lebih terstruktur dan produktif.

Mentan optimistis bahwa dengan harga yang menguntungkan, budi daya tanaman kratom dapat menjadi pilihan yang menjanjikan bagi petani di Indonesia.

Exit mobile version