TopCareerID

Menaker: Instruktur Wajib Ciptakan Tenaga Kerja Kompeten

Menaker Ida Fauziyah dalam Diseminasi Peraturan Jabatan Fungsional Instruktur, Pelatihan Inkubator Kewirausahaan Tenaga Pelatihan BLK Komunitas dan Public Speaking Instruktur Swasta, di Surabaya Jawa Timur, Selasa (25/6/2024). (Dok. Biro Humas Kemnaker)

TopCareer.id – Menteri Ketenagakerjaan atau Menaker Ida Fauziyah menyebut, instruktur wajib menciptakan tenaga kerja yang kompeten dan berdaya saing.

Hal ini disampaikan Menaker dalam kegiatan Diseminasi Peraturan Jabatan Fungsional Instruktur, Pelatihan Inkubator Kewirausahaan Tenaga Pelatihan BLK Komunitas dan Public Speaking Instruktur Swasta. Menurutnya, dinamika ketenagakerjaan yang bergerak cepat harus diimbangi dengan kemampuan instruktur.

“Jika para instruktur tidak memiliki keahlian yang kompeten dalam mengikuti dinamika ketenagakerjaan ya percuma,” kata Menaker Ida di Surabaya, Jawa Timur pada Selasa (26/4/2024), seperti mengutip siaran pers.

Ida mengatakan, instruktur merupakan motor penggerak utama dalam menciptakan tenaga kerja yang sesuai pasar kerja. Perkembangan teknologi saat ini menuntut inovasi tanpa henti, dengan cara meningkatkan kompetensi instruktur.

“Impian untuk menciptakan tenaga kerja yang kompeten dan berdaya saing ada di pundak bapak ibu semua,” Ida berujar.

Baca Juga: Menaker Imbau Pekerja Perempuan Skrining Rutin Kanker Serviks

Selain instruktur dari pemerintah, kata Ida, instruktur swasta juga memiliki kewajiban yang sama strategisnya dengan instruktur pemerintah. “Saya menaruh harapan yang sangat tinggi kepada para instruktur swasta,” ungkapnya.

Ida menambahkan, membangun kolaborasi dan sinergitas antara instruktur pemerintah dan swasta sangat penting dalam membuat ruang-ruang diskusi untuk saling meningkatkan kemampuan masing-masing.

Selain kegiatan diseminasi peraturan jabatan fungsional instruktur, pada kesempatan ini juga dilakukan pelatihan public speaking dan inkubator kewirausahaan tenaga pelatihan BLK Komunitas. Ida mengatakan public speaking juga berperan penting dalam proses pelatihan agar bisa menjadi interaktif dan menyenangkan.

Dia menyebut, tanpa adanya strategi komunikasi dengan teknik public speaking yang baik, pelatihan bisa jadi membosankan sehingga tujuan utama pelatihan justru bisa tidak tercapai.

Sedangkan untuk program inkubator kewirausahaan tenaga pelatihan BLK Komunitas, Menaker menekankan agar memaksimalkan peran BLK Komunitas menuju lembaga pelatihan yang kredibel, profesional, dan mandiri.

Exit mobile version