TopCareer.id – Pusat Kesehatan Jiwa Nasional (PKJN) RS Marzoeki Mahdi mengungkapkan telah menerima 19 pasien rawat jalan kecanduan judi online sejak Januari sampai Juni 2024.
Menurut Direktur Utama PKJN RS Marzoeki Mahdi, Nova Riyanti Yusuf, sepanjang 2024, ada 19 kunjungan pasien poli psikiatri/gangguan kejiwaan, yang dilatarbelakangi judi online.
“Ada 19 kunjungan pasien. Pada bulan Februari, ada 2 kunjungan, Maret ada 4 kunjungan, April ada 1 kunjungan, Mei itu ada 9 kunjungan dan Juni terdapat 3 kunjungan pasien,” ujarnya.
Melalui siaran pers Kementerian Kesehatan, ditulis Jumat (12/7/2024), Nova mengungkapkan semua pasien berjenis kelamin laki-laki.
Baca Juga: Menko Polhukam: 80 Ribu Anak Di Bawah 10 Tahun Main Judi Online
Lebih rinci, lima orang pasien berusia 17-23 tahun, enam orang berusia 25-28 tahun, pasien usia 31-42 tahun berjumlah lima orang, dan tiga pasien usia 52-56 orang.
Berdasarkan status pekerjaan, delapan orang merupakan wiraswasta, tidak bekerja empat orang, mahasiswa empat orang, pelajar dua orang, dan karyawan swasta satu orang.
Menurut Nova, pasien yang melakukan kunjungan ke PKJN RS Marzoeki Mahdi di antaranya karena dorongan keluarga.
“Ada yang sukarela keluarga mengantar untuk rawat inap. Ada juga yang pasiennya ingin berhenti rawat. Pasien dengan judi online beririsan dengan pemakaian zat,” kata Nova.
Layanan Kecanduan Judi Online
PKJN RS Marzoeki Mahdi sendiri baru membuka layanan bagi individu yang mengalami kecanduan judi online, di Klinik Adiksi Perilaku di Poliklinik Eksekutif.
Klinik ini tidak hanya menangani kecanduan judi online, tetapi juga berbagai kecanduan lainnya seperti gim, belanja, seks, dan pornografi.
PKJN RS Marzoeki Mahdi pun menyediakan program pemulihan adiksi perilaku non-zat, dengan fokus khusus pada individu yang mengalami gangguan perjudian.
Program layanan kecanduan judi online ini terdiri dari dua jenis layanan, yaitu rawat jalan dan rawat inap, yang dirancang untuk membantu pemulihan secara komprehensif.
