TopCareer.id – Di era pemanfaatan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) sebagai asisten penerjemah, mempelajari bahasa Inggris menggunakan jalur-jalur seperti kursus masih dirasa penting.
Menurut Wulan Ranny, Human Capital Strategic Consultant and Advisor banyak modul belajar saat ini yang menggunakan bahasa Inggris dan kadang tidak diterjemahkan ke Indonesia, termasuk versi daringnya.
“Jadi kalau kita menguasai saat kita harus melihat kontennya atau sehubungan dengan pekerjaan, kita akan lebih mudah untuk mempelajari,” kata Ranny kepada TopCareer.id ditemui di Jakarta, Selasa (24/7/2024).
Baca Juga: Kursus Bahasa Inggris Diminati Dewasa, Buat Apa?
Selain itu, kata Ranny, peluang kerja saat ini tidak lagi terbatas di Indonesia saja. Ia mencontohkan dari industri teknologi.
“Talenta-talenta teknologi sebelumnya kan banyak dari India, sekarang berkembang lagi Vietnam, kemudian Thailand. Indonesia sendiri punya basis yang kuat sebenarnya, tetapi eksposurnya kurang, dan keterbatasan bahasa juga berpengaruh,” ujarnya.
“Kalau kita mempelajari bahasa Inggris sendiri sebenarnya membuka kesempatan buat kita punya eksposur yang lebih besar, lebih luas, untuk masuk ke industri lagi yang tidak dibatasi oleh region,” Ranny menambahkan.
Harus Tetap Belajar Meski Sudah Ada AI
Di sisi lain, hadirnya AI sebagai penerjemah juga dinilai tetap harus diimbangi dengan seseorang yang terus belajar Ranny menegaskan, kehadiran alat-alat AI ini adalah untuk membantu seseorang.
“Mereka itu tools untuk membantu kita. Mereka bukan alat yang utama, mereka bukan pengganti kita. Jadi kita tetap harus belajar karena ide itu adanya di kepala manusia, bukan dari AI,” kata Ranny.
“Jadi manfaatkan AI ini sebagai tools untuk membantu kita belajar, untuk membantu kita crafting ideas, untuk membantu kita menguasai hal-hal yang baru, supaya kita jadi punya skill yang bagus supaya kita bisa jadi lebih ‘dibutuhkan,'” ujarnya.
Baca Juga: Manfaat Penguasaan Bahasa Asing Untuk Job Seeker Dan Pekerja
Selain itu, dengan seseorang belajar, kreativitas dan pemikiran dapat dibawa untuk ditunjukkan ke orang lain.
“Ingat, semua teknologi digital yang ada itu adalah supporting kita. Isi, strategi, otaknya masih tetap kita manusia. Makanya kita perlu juga harus belajar,” kata Ranny.
Maka dari itu, tetap mempelajari bahasa Inggris dengan jalur-jalur yang lebih formal seperti kursus, tetap bisa menjadi sebuah nilai tambah buat seseorang.