TopCareer.id – Mencari kerja saat ini tidaklah mudah bagi pencari kerja. Di sisi lain, banyak perusahaan yang sekarang sangat selektif dalam mencari karyawannya.
Ditolak atau lamaran tak dijawab oleh perusahaan pun sudah menjadi dinamika yang biasa ketika seseorang mencari kerja. Namun, apabila berkali-kali ditolak, pencari kerja harus mulai mengubah strategi melamarnya.
Baca Juga: Hindari Bilang 3 Hal Ini Saat Wawancara Kerja
Dilansir Business Insider, berikut beberapa hal yang bisa kamu ubah saat melamar, untuk memperbesar peluang mendapatkan pekerjaan.
- Terlalu banyak kirim resume
Seseorang mungkin terlalu banyak mengirimkan CV atau resume, bahkan untuk posisi yang tidak dia inginkan, atau tidak memiliki pengalaman.
Gabrielle Davis, pakar tren karier di Indeed mengatakan, orang-orang harus pertimbangkan terlebih dulu hal-hal yang penting bagi mereka dalam pekerjaan di luar gaji, termasuk tunjangan atau cara kerja jarak jauh, ketimbang melamar langsung di banyak posisi.
Baca Juga: Jangan Keluarin Pertanyaan Ini Deh Saat Wawancara Kerja
“Saya pikir ketika pencari kerja bertindak dengan sedikit panik, mereka tidak melakukannya karena mereka merasa seperti, ‘Saya harus bergerak cepat karena pasar bergerak cepat. Saya harus menyiapkan semua hal, dan saya akan melihat apa yang berhasil,'” kata Davis.
“Dan itu tidak selalu membuahkan hasil bagi mereka. Jadi saya pikir lebih baik mengambil pendekatan yang lebih terarah pada pencarian kerja yang sebenarnya,” imbuhnya, dikutip Senin (19/8/2024).
- Menunggu terlalu lama untuk melamar
Tidak sedikit pencari kerja yang memutuskan untuk menunggu agak lama untuk melamar sebuah posisi, bahkan bisa berhari-hari atau berminggu-minggu untuk mengirimkannya.
Stacie Haller, chief career advisor ResumeBuilder.com mengungkapkan, para pencari kerja setidaknya harus membalas lowongan dalam waktu 24 jam “setidaknya untuk mendapatkan kesempatan.”
“Pada saat mereka mengirimkan resume mereka, perusahaan itu mungkin sedang melakukan wawancara terakhir,” kata Haller.
- Pertimbangkan ulang tentang konten atau format di resume
Haller mengatakan, butuh waktu enam detik agar pencari kerja menarik perhatian seseorang melalui resume, CV, atau profilnya.
“Anda perlu tahu cara membuat dan memformat resume yang sesuai dengan proses pencarian kerja saat ini,” kata Haller, seraya menambahkan “berarti format harus bersih, terstandarisasi, dan mudah dibaca.”
Leanne Getz, vice president, Experis mengatakan, resume juga harus serupa dengan apa yang ada di profil online kandidat, misalnya di LinkedIn. CV juga harus akurat dan ditulis dengan kata-kata sendiri.
Getz mengatakan, tak masalah untuk memanfaatkan AI untuk membuat CV. Namun, Anda harus tetap berhati-hati apabila menggunakannya untuk mendesain seluruh resume. “Perekrut mudah mengetahuinya. Itu tidak tampak autentik,” katanya.
- Tidak mempertimbangkan koneksi
Menurut Haller, para pencari kerja bisa melihat siapa yang bisa mereka hubungi terlebih dulu di sebuah perusahaan.
Getz menyebut, orang-orang dapat mempertimbangkan siapa yang mungkin mereka kenal di tempat yang mereka inginkan, untuk mendapatkan pekerjaan saat mereka melamar.
“Sering kali ini tentang jaringan dan siapa yang Anda kenal, tetapi terkadang juga hanya permainan angka,” kata Getz. “Ada begitu banyak pelamar. Anda harus terus melamar, konsisten, gigih, dan sabar.”
- Tidak cukup persiapan untuk wawancara
Jika kamu diundang untuk wawancara, lakukan riset terhadap perusahaan sebelum itu. Seseorang harus tahu terlebih dulu misi perusahaan, mengapa mereka ingin bekerja untuk pemberi kerja, dan siapkan pertanyaan untuk diajukan selama wawancara.
“Saya pernah mewawancarai orang sebagai manajer perekrutan dengan orang-orang yang tidak tahu apa yang dilakukan perusahaan atau mengapa mereka tertarik pada suatu pekerjaan,” kata Haller. “Itu membuang-buang waktu semua orang.”
Untuk ini, Anda bisa melihat apa saja yang ada di iklan lowongan kerja itu sendiri. Menurut Haller, ini bisa memberitahu dengan tepat apa yang mereka cari.
“Jadi, jika Anda tahu apa yang mereka cari, Anda perlu menyiapkan sebanyak mungkin contoh tentang apa yang mungkin mereka tanyakan sehubungan dengan apa yang mereka cari pada orang yang mereka pekerjakan,” kata Haller.
Selain itu, menurut Getz, pastikan ada persiapkan hal-hal dasar lain saat wawancara, misalnya berpakaian profesional, mempersiapkan diri, lakukan riset tentang perusahaan, dan pertanyaan yang kuat untuk diajukan. Jika wawancara dilakukan secara daring, jangan melakukannya di dalam mobil dan tempat yang berisik.
- Tidak memberikan ucapan terima kasih atau terlalu banyak tindak lanjut
Davis mengatakan, berikanlah pewawancara ucapan terima kasih atas waktunya. Anda juga bisa menyiapkan sesuatu yang bersifat pribadi dari wawancara tersebut, untuk menunjukkan bahwa Anda mendengarkan.
“Dan setelahnya, itu agak di luar kendali Anda, jadi tunggu kabar dari perekrut atau manajer perekrutan dan kemudian lanjutkan dari sana,” kata Davis.
Sementara menurut Getz, berhati-hatilah saat menanyakan tindak lanjut usai wawancara. Anda bukanlah satu-satunya kandidat yang diajak bicara. Karena itu, jangan terlalu berlebihan dalam menindaklanjuti sebuah wawancara, dan tetaplah bertindak profesional.