TopCareer.id – Platform solusi pembayaran Mastercard akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada tiga persen dari pekerjanya di seluruh dunia.
Pemangkasan ini dilakukan sebagai bagian dari reorganisasi yang diumumkan awal tahun ini, untuk mempertajam fokus perusahaan pada bisnis inti.
PHK ini bakal berdampak terhadap sekitar 1.000 orang, berdasarkan data terbaru perusahaan, seperti dikutip dari Reuters.
Menurut laporan tahunannya, perusahaan yang berpusat di New York, Amerika Serikat (AS) itu memiliki 33.400 karyawan per akhir 2023. Sekitar 67 persen berada di luar AS, di lebih dari 80 negara. Menurut laporan Bloomberg News, sebagian besar dari mereka yang terdampak akan diberitahui pada kuartal tiga 2024.
Baca Juga: Dell Bakal Pangkas 12.500 Karyawan
“Kami baru-baru ini mengumumkan perubahan organisasi, menyelaraskan kembali wilayah dan bisnis untuk mempercepat pertumbuhan dan membuka kapasitas yang akan memungkinkan investasi dalam peluang jangka panjang,” kata juru bicara Mastercard, mengutip Business Standard, Rabu (20/8/2024).
“Ketika perubahan ini dilakukan, kami berencana untuk mengalokasikan kembali sumber daya ke area-area pertumbuhan,” ia menambahkan.
Menurut juru bicara Mastercard, mayoritas pemberitahuan pemutusan hubungan kerja ini diperkirakan selesai sebelum 30 September.
Bulan lalu, CFO Mastercard Sachin Mehra mengatakan, perusahaan teknologi pembayaran ini akan mencatat biaya restrukturisasi satu kali sebesar USD 190 juta dalam tiga bulan, yang selesai 30 September 2024.