TopCareerID

Tips Karier & Kepemimpinan ala CEO Microsoft Satya Nadella

CEO Microsoft Satya Nadella (Dok. Microsoft)

TopCareer.idSatya Nadella sudah menjadi CEO Microsoft sejak 2014, atau satu dekade di tahun ini.

Di bawah kepemimpinannya, Microsoft sempat mengalahkan Apple sebagai perusahaan publik paling bernilai di dunia pada awal 2024.

Nadella memulai kariernya di Microsoft pada 1992. Sejak itu, dia menduduki beberapa posisi penting, termasuk President of the Server & Tools Division pada 2011 sampai 2014, Vice-president of the Business Division, hingga Executive Vice-president of Cloud and Enterprise group.

Pada 4 Februari 2014, Nadella menjadi CEO Microsoft, menjadi orang ketiga yang menjabat posisi tersebut setelah Bill Gates dan Steve Ballmer.

Baca Juga: Tips Memulai Karier Saat Terjun ke Dunia Kerja

Di beberapa kesempatan, seperti dilansir Hindustan Times, Nadella pun memberikan tips mengenai karier dan kepemimpinan, yang menurutnya membantunya dalam mencapai kesuksesan.

1. Ciptakan kejelasan

Menurut Nadella, dikutip Rabu (21/8/2024), mampu menciptakan kejelasan saat tidak ada kejelasan adalah atribut terpenting yang harus dimiliki setiap pemimpin.

“Anda tidak memerlukan seorang pemimpin saat semuanya sudah terdefinisi dengan baik, dan mudah, dan yang harus Anda lakukan hanyalah mengikuti rencana yang ditulis dengan baik,” katanya dalam wawancara tahun 2019 dengan Chicago Booth Magazine.

“Namun dalam situasi yang ambigu, saat tidak ada informasi yang lengkap, saat itulah kepemimpinan menjadi penting. Kemampuan Anda untuk datang ke masa yang tidak pasti dan masa depan yang tidak pasti serta membawa kejelasan adalah kuncinya,” ujar bos Microsoft itu.

2. Berikan energi pada orang lain

Nadella mengatakan, tidak ada hal sederhana yang selalu bisa dikendalikan. Jadi menurutnya, Anda harus menciptakan energi di sekitar Anda, untuk diberikan kepada orang lain. Anda juga harus bisa menjadi sosok yang diikuti oleh orang lain di sekitar Anda.

“Dalam jangka panjang, EQ mengalahkan IQ,” katanya dalam wawancara dengan majalah yang sama. Ia percaya tanpa menjadi sumber energi bagi orang lain, sangat sedikit yang bisa dicapai.

3. Bawalah kesuksesan

Nadella mengatakan, seorang pemimpin juga harus mampu “menciptakan kesuksesan di ruang yang penuh keterbatasan.” Menurutnya, hidup adalah masalah keterbatasan. Jadi, katanya, seseorang tak bisa hanya menunggu orang lain membereskan semua masalah.

4. Mendengarkan dalam rapat dan bersikap tegas

“Dengarkanlah lebih banyak, bicara lebih sedikit, dan bersikaplah tegas ketika saatnya tiba,” kata Nadella dalam wawancara dengan The Wall Street Journal di tahun 2015.

5. Dorong perasaan aman secara psikologis

Nadella mengatakan dirinya sangat ingin menumbuhkan rasa aman secara psikologis di tempat kerja. Ini akan menciptakan lingkungan tempat karyawan yang tidak takut dihukum karena mengajukan pertanyaan, berbagi kekhawatiran, atau membuat kesalahan.

“Keamanan psikologis yang Anda ciptakan di sekitar Anda, terutama saat Anda semakin senior, menjadi sangat penting,” katanya dalam sebuah wawancara di Konferensi Masa Depan Pekerjaan Wharton 2022.

“Salah satu tekniknya adalah dengan berbagi tentang kelemahan Anda sendiri karena hal itu akan memberikan rasa percaya diri kepada orang lain.”

6. Memiliki empati

Satya Nadella tidak menganggap empati sebagai soft skills, bahkan, dalam sebuah wawancara di 2023, dia menganggapnya sebagai “keterampilan tersulit yang kita pelajari.”

“Jika Anda memiliki empati terhadap orang-orang Anda, mereka akan melakukan pekerjaan terbaiknya dan Anda akan membuat kemajuan,” katanya dalam episode podcast “Hello Monday” LinkedIn tahun 2020.

Empati juga menurutnya akan membantu menumbuhkan inovasi.

“Inovasi adalah tentang memenuhi kebutuhan pelanggan yang tidak terpenuhi dan tidak diungkapkan,” katanya di podcast itu. “Apa sumbernya? Anda bisa menyebutnya pemikiran desain, tapi pemikiran desain adalah empati.”

7. Teruslah menganalisa diri Anda

Tidak ada pemimpin yang sempurna, tapi, kata Nadella, mereka yang selalu mempertanyakan bagaimana dirinya bisa membawa lebih banyak kejelasan, energi, atau kebebasan pada karyawan, akan selalu meningkatkan dirinya.

8. Berikan yang terbaik dan teruslah belajar dari peran saat ini

Nadella mengatakan dia tidak pernah berpikir untuk menjadi CEO, saat dirinya mulai bekerja di Microsoft lebih dari 30 tahun yang lalu.

Ia mengatakan dia berfokus untuk menjadi yang terbaik dalam peran apa pun yang ia miliki saat itu. “Jangan menunggu pekerjaan Anda berikutnya untuk memberikan hasil terbaik Anda,” katanya kepada CEO LinkedIn Ryan Roslansky.

9. Beradaptasi

Selama bekerja di Microsoft, Nadella mengatakan dia harus terus beradaptasi, tergantung dengan tim mana dirinya bekerja dan divisi yang ia kelola, sembari mengikuti perkembangan teknologi yang berubah dengan cepat.

10. Ketahuilah tujuan dan apa yang memotivasi Anda

Dalam wawancaranya bulan Mei 2018 dengan CNBC, Satya Nadella ingat percakapannya dengan Gubernur North Dakota saat inim Doug Burgum, yang membuatnya berpikir tentang tujuannya di Microsoft.

Burgum menunjukkan pentingnya memikirkan makna yang lebih dalam dari pekerjaan, yang lebih dari sekadar transaksional, karena kita menghabiskan begitu banyak waktu di tempat kerja.

Hal itu membuat Nadella bertanya pada dirinya sendiri: “Mengapa saya di Microsoft? Apa yang memberi saya energi di Microsoft, hari demi hari?”

Motivasi itu datang, katanya, dari “rasa ingin tahu, kecintaan terhadap ide, dan kemampuan untuk menerjemahkannya menjadi dampak.”

Exit mobile version