Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Thursday, November 21, 2024
idtopcareer@gmail.com
LifestyleTren

GIK UGM Suarakan Integritas Lewat Pentas Ketoprak

GIK UGM menggelar pentas seni ketoprak kolaboratif bertajuk Mendhung ing Karangwuni pada 20 Agustus 2024. (GIK UGM)

TopCareer.id – Gelanggang Inovasi dan Kreativitas Universitas Gadjah Mada (GIK UGM) menggelar pentas ketoprak, sebagai upaya melestarikan seni, sekaligus edukasi mengenai pentingnya integritas dan mendengar suara rakyat bagi warga Yogyakarta dan sekitarnya.

Program “GIK Menyapa: Ketoprak Kolaborasi” ini menampilkan pentas ketoprak kolaborasi bertajuk Mendhung ing Karangwuni pada 20 Agustus 2024 lalu. Pertunjukan ini disutradarai oleh Bambang Paningron, Tedjo Suyanto dan Brian Riangga Dhita.

“Cerita Mendhung ing Karangwuni diangkat dari kehidupan masyarakat kebanyakan yang menyoroti pentingnya integritas, dialog, dan mendengarkan suara rakyat sebagai pemegang kedaulatan,” kata Bambang Paningron, yang juga Community Outreach GIK UGM.

Baca Juga: Gelombang PHK, Pakar UGM Ungkap Sebabnya

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian Masyarakat, dan Alumni UGM, Arie Sujito dan Sindung Tjahyadi, Direktur Kemahasiswaan UGM, juga ambil peran sebagai pemain dalam gelaran ini.

Mengutip siaran pers, Jumat (23/8/2024), dalam konteksi sosial yang sering diwarnai ketidakadilan dan ketegangan, cerita ini mengajak penonton untuk merenungkan nilai-nilai fundamental yang seharusnya jadi landasan dalam kehidupan bermasyarakat.

Menghadirkan kisah yang mencerminkan kehidupan sehari-hari, pertunjukkan ini menyoroti bahwa integritas adalah pilar utama menjaga kepercayaan publik, sementara dialog terbuka menjadi kunci untuk menyelesaikan perbedaan.

Mendhung ing Karangwuni juga mengingatkan bahwa suara rakyat harus selalu didengar dan dihargai, karena merekalah yang sejatinya memegang kedaulatan dalam suatu bangsa.

Butuh Anak Muda untuk Melestarikan Seni Tradisi

GIK UGM menggelar pentas seni ketoprak kolaboratif bertajuk Mendhung ing Karangwuni pada 20 Agustus 2024. (GIK UGM)

Menurut GIK UGM, seni tradisi seperti ketoprak seharusnya menjadi cerminan peristiwa dan dinamika sosial. Namun, seni ini sekarang terancam dilupakan, bukan semata karena ketidakpedulian anak muda, tapi karena kurangnya ruang dan kesempatan bagi mereka untuk terhubung dengan akar budaya tersebut.

“Generasi muda sebagai aset bangsa harus diperkenalkan dengan dunia tradisi yang selalu berusaha menjaga adab, integritas dan etika,” kata Bambang.

Menurutnya, proses pewarisan nilai-nilai melalui pertunjukan seni tradisi ini dirasa sangat penting, karena ia bisa menjadi cerminan peristiwa yang hidup di masyarakat dengan seluruh dinamikanya.

“Seni tradisi membutuhkan anak-anak muda untuk terus menjaga nilai-nilai itu,” imbuhnya.

Selain pentas ketoprak Mendhung ing Karangwuni, GIK UGM juga menggelar Sarasehan Seni Tradisi: Ekosistem dan Modal Sosial Masyarakat Tradisi Membangun Peradaban. Sarasehan ini menjadi arena diskusi yang menarik, mengingat isu yang diangkat juga terkait erat dengan relevansi seni tradisi di era modern.

Leave a Reply