TopCareerID

Monash University Gelar EduVate 2024, Bahas Isu Pendidikan Tinggi Terkini

TopCareer.id – Monash University Indonesia, bersama Monash University Malaysia dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) IV Jawa Barat dan Banten, menggelar EduVate 2024 pada 19-21 Agustus 2024 lalu.

Mengusung tema “Learning and Teaching Innovation Showcase in Higher Education”, ajang ini dihadiri lebih dari 200 partisipan dari yang melibatkan akademisi dan tokoh terkemuka. Gelaran ini pun membahas berbagai isu dan tren, serta solusi inovatif yang akan menjadi penentu masa depan perguruan tinggi.

Dalam sambutannya, psikolog, pendidik, serta pendiri Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK) Najeela Shihab, menyoroti sejumlah elemen penting yang perlu menjadi perhatian akademisi, agar bisa unggul dan memberikan dampak signifikan pada mahasiswa mereka.

“Terdapat empat elemen kunci yang memerlukan dukungan dari para pemangku kepentingan pendidikan tinggi, yakni Kompetensi, Kemerdekaan, Kolaborasi, dan Karier,” kata Najeela, dikutip dari siaran pers, Rabu (29/8/2024).

Ia mengatakan, dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang transformatif, para akademisi harus berkesinambungan meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka (Kompetensi), memiliki kebebasan untuk berinovasi dalam metode pengajaran mereka (Kemerdekaan), terlibat aktif dalam kemitraan dengan rekan sejawat dan industri (Kolaborasi), serta memiliki jalur yang jelas untuk pengembangan karier (Karier).

Baca Juga: Mahasiswa Merapat! Cek Tips Biar Lebih Produktif di Kampus

Lebih lanjut, menurut Salman Subakat, CEO NSEI (Nurhayati Subakat Entrepreneurship Institute) Paragon Corp, kolaborasi akademik-industri dalam mempersiapkan tenaga kerja menghadapi tantangan di masa depan sangatlah penting.

“Kolaborasi ini sangat penting untuk membuka peluang terciptanya program bersama yang menggabungkan keunggulan akademis dan pengalaman praktis di dunia nyata, memastikan lulusan dibekali keterampilan yang dibutuhkan di pasar kerja yang dinamis saat ini,” kata Salman.

Sementara, Itje Chodidjah, Ketua Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, menyoroti sejumlah strategi bagi akademisi di pendidikan tinggi Indonesia untuk terus eksis dan relevan di bidang yang mereka tekuni.

“Penting mengintegrasikan teknologi dalam mendukung terciptanya lingkungan belajar yang responsif terhadap kebutuhan mahasiswa yang unik, memastikan perangkat digital benar-benar mendukung kegiatan dan hasil akademis,” kata Itje.

Baca Juga: Pentingnya Peran Perguruan Tinggi Atasi Masalah Ketenagakerjaan

Selain itu, kata Itje, para akademisi juga harus berkomitmen pada pembelajaran yang berkesinambungan, serta konsisten memperbarui ilmu dan keterampilan mereka.

“Kemampuan beradaptasi dan berinovasi juga perlu ditingkatkan dalam menghadapi perubahan global, agar kelak dapat selalu menghadirkan pengalaman pendidikan yang dinamis dan berwawasan ke depan,” pungkasnya.

Acara ini juga menyampaikan beberapa solusi inovatif lainnya termasuk merancang kurikulum berorientasi masa depan yang mendorong keterlibatan aktif dan kolaborasi, membudayakan pembelajaran berkesinambungan di kalangan akademisi dan mahasiswa, menciptakan pengalaman pembelajaran yang relevan dengan industri, serta memanfaatkan visualisasi berbasis AI untuk memperkaya penelitian dan mengidentifikasi solusi praktis secara efektif.

Exit mobile version