Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Wednesday, October 16, 2024
idtopcareer@gmail.com
Tren

Menko PMK: Kenaikan Investasi Tak Jamin Tingkatkan Daya Serap Pekerja

Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan investasi di Indonesia masih berorientasi pada padat modal dan teknologi. (YouTube Wakil Presiden Republik Indonesia)

TopCareer.id – Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy ingin agar investasi di Indonesia berorientasi pada padat karya, sehingga lebih banyak menyerap pekerja.

Dalam Penganugerahan Paritrana Award 2024 di Jakarta, Kamis (12/9/2024), Muhadjir mengatakan selama ini daya serap pekerja dari investasi di Indonesia tidak maksimal karena lebih berorientasi pada padat modal dan padat teknologi.

“Padat teknologi ini memang seperti dua sisi mata pedang. Satu sisi sangat dibutuhkan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas, tapi satu sisi juga seperti kanker menggerogoti potensi angkatan kerja,” kata Muhadjir.

Baca Juga: Bagi yang Usia 30-an Merapat, Hindari 3 Kesalahan Keuangan Ini, ya

Mantan Mendikbud itu mengatakan, proses otomasi dan peralihan ke tenaga robotik di beberapa sektor industri, terutama manufaktur, dapat membahayakan daya serap angkatan kerja di Indonesia, jika tidak diawasi ketat.

“Karena itu tidak jaminan kenaikan investasi berbanding lurus dengan daya serap dunia kerja, kalau kita tidak bisa mengontrol transfer teknologi, otomasi, terutama dengan artificial intelligence ini, maka kita akan menjadi bahaya,” ujarnya.

Baca Juga: Tarik Minat Pekerja Gen Z, Perusahaan Bisa Lakukan Ini

Muhadjir pun meminta agar Kementerian Ketenagakerjaan lebih berpihak pada kepentingan masyarakat dan angkatan kerja.

“Angkatan kerja kita bukan hanya soal masih tingginya angka pengangguran yang cukup besar, tapi juga tingkat produktivitasnya yang belum kita harapkan,” kata Muhadjir, mengutip YouTube Wakil Presiden Republik Indonesia.

Lebih lanjut, Menko Muhadjir juga menyinggung ketidaksesuaian bidang keahlian dan latar pendidikannya.

“Banyak sekali lapangan kerja di Indonesia ini lebih fokus untuk mengentaskan pengangguran, belum betul-betul agar bagaimana setiap orang yang bekerja itu memang pekerja produktif,” kata Muhadjir.

Leave a Reply