TopCareer.id – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kembali membuka kelas internasional Jerman di dua Politeknik Kesehatan (Poltekkes) yaitu di Poltekkes Medan dan Poltekkes Maluku.
Sebelumnya, kelas internasional Jerman dibuka di Poltekkes Jakarta III dan Poltekkes Bandung. Program ini bertujuan mendidik mahasiswa Poltekkes dengan kurikulum yang sudah dianalisis dan distandardisasi oleh Jerman.
Selain itu, kelas internasional mempersiapkan mahasiswa agar mampu berbahasa Jerman, serta dapat langsung dikirim dan didayagunakan di negara tersebut setelah lulus.
Baca Juga: Menaker Ingin Perbanyak Perawat RI di Jerman
“Kami ingin memperluas kelas Bahasa Jerman dengan Poltekkes lain, setelah Poltekkes Bandung dan Poltekkes Jakarta III, yaitu Poltekkes Medan dan Poltekkes Maluku,” kata Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Arianti Anaya, mengutip siaran pers, Kamis (19/9/2024).
Arianti menyebut, terdapat 23 sekolah di Poltekkes Kemenkes, yang menyelenggarakan kelas internasional termasuk Jepang, Jerman, dan Inggris.
Untuk proyek percontohan kelas Bahasa Jerman, Kemenkes menggandeng Goethe-Institut untuk memasukkan 19 SKS Bahasa dan Budaya Jerman ke kurikulum keperawatan delapan semester di Poltekkes Jakarta III.
Kemenkes RI dan Lembaga Kebudayaan Jerman Goethe-Institut pun sepakat untuk melanjutkan dan memperluas kerja sama pengintegrasian kelas bahasa Jerman, ke dalam kurikulum program studi keperawatan kelas internasional di Poktekkes.
Baca Juga: Menkes Soal Dokter PPDS Bunuh Diri: Banyak Cara Bikin Tangguh Tanpa ‘Bully’
Keduanya sebelumnya telah menandatangani MoU pada tanggal 30 Januari 2023 untuk memulai kerja sama.
Pada Selasa, 17 September 2024, keduanya menandatangani surat komitmen bersama di Poltekkes Kemenkes Jakarta III, untuk mengimplementasikan kelas percontohan di Poltekkes Medan dan Poltekkes Maluku, serta melanjutkan kerja sama di Poltekkes Kemenkes Jakarta III dan Bandung, dengan membuka kelas-kelas baru.
Kerja sama juga meliputi pelatihan guru bahasa Jerman yang diselenggarakan Goethe-Institut pada Oktober 2024 sampai Mei 2025, untuk kelas percontohan di Medan dan Maluku yang akan dimulai Juli 2025.
Bukan Hanya Soal Hubungan Indonesia-Jerman
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, upaya ini dilakukan untuk menyediakan lapangan kerja dan memberikan pendidikan yang lebih mendalam, serta berkualitas bagi lulusan perawat dari Poltekkes di Indonesia.
Menkes menekankan, kerja sama ini bukan hanya mengenai hubungan antara Indonesia dan Jerman, tapi juga membuktikan kemampuan perawat-perawat Indonesia yang sangat baik.
Menurutnya, perawat berperan penting dalam mendukung layanan kesehatan global, terutama dalam menangani penyakit-penyakit kritis, yang jadi penyebab utama kematian di dunia.
“Jadi, apa yang telah kita lakukan tidak hanya baik bagi institusi dan individu, tetapi juga baik bagi delapan miliar orang yang hidup di dunia,” kata Budi.
Duta Besar Jerman untuk Indonesia Ina Lepel menambahkan, profesi perawat di Jerman terus berkembang pesat. Permintaan akan tenaga kerja yang terampil juga meningkat seiring dengan perubahan demografi.
Karena itu, ia menambahkan, mengintegrasikan kelas Bahasa Jerman dalam pelatihan keperawatan sangat penting untuk mempersiapkan perawat yang berkualitas.
“Saya mendorong kita semua untuk terus bekerja sama untuk mencapai tujuan kita bersama, memperkuat sektor kesehatan untuk kepentingan profesi perawat dan hubungan bilateral kita,” pungkasnya.