TopCareerID

Beda Bisindo dan SIBI, 2 Bahasa Isyarat yang Dipakai di Indonesia

Ilustrasi bahasa isyarat (Kevin Malik/Pixabay)

TopCareer.id – Di Indonesia, ada dua bahasa isyarat yang digunakan oleh komunitas tuli, yaitu Bisindo dan SIBI.

Menurut Kementerian Sosial Republik Indonesia di Twitter pada 2019, Bisindo merupakan bahasa isyarat yang muncul secara alami dalam budaya Indonesia, dan praktis digunakan dalam sehari-hari, sehingga memiliki beberapa variasi di tiap daerah.

Sementara, SIBI merupakan sistem isyarat yang yang diakui oleh pemerintah dan digunakan dalam pengajaran di Sekolah Luar Biasa (SLB).

Menurut Kemensos, salah satu perbedaan yang cukup terlihat adalah Bisindo menggerakkan dua tangan untuk mengisyaratkan abjad, sedangkan SIBI hanya menggunakan satu tangan saja.

Dikutip dari pusbisindo.org, kepanjangan dari Bisindo adalah Bahasa Isyarat Indonesia, yang merupakan cara komunikasi alamiah di kalangan Tuli.

Baca Juga: Cara Menghadapi Wawancara Kerja Bagi Penyandang Disabilitas

Bisindo muncul secara alami oleh kelompok tuli dan kemudian berkembang melalui pengamatan dan penelitian.

Karena muncul secara alamiah, Bisindo memiliki variasi gerakan di berbagai daerah sesuai dengan budaya tuli di daerah tersebut. Penyampaian Bisindo dilakukan dengan gerakan tangan, ekspresi dan juga bahasa tubuh.

Sedangkan SIBI berarti Sistem Isyarat Bahasa Indonesia. Sistem isyarat ini dibentuk oleh mantan kepala SLB yang merupakan orang dengar.

SIBI diadopsi dari Bahasa Isyarat Amerika dan telah diresmikan pemerintah, namun lebih sering digunakan pada pembelajaran di SLB.

SIBI dianggap lebih sulit karena mengandung kosakata yang baku dan rumit, serta memiliki awalan dan akhiran. Berbeda dengan Bisindo, SIBI disampaikan dengan satu tangan.

Baca Juga: Ciptakan Budaya Inklusif, Ini Bentuk Upaya Perusahaan Bantu Pekerja Disabilitas

Lebih lanjut, mengutip laman bentaracampus.ac.id, secara struktur bahasa, SIBI memiliki struktur yang sama dengan tata bahasa lisan Indonesia, dengan mengenal adanya awalan, akhiran, imbuhan, dan kata benda.

SIBI menggunakan satu tangan untuk mengisyaratkan abjad, angka, dan kata-kata, serta memiliki kosakata yang baku dan rumit, serta mengandung banyak simbol dan metafora.

Sementara Bisindo tidak ada awalan, akhiran, imbuhan, dan kata benda, dan menggunakan dua tangan untuk mengisyaratkan abjad, angka, dan kata-kata. Selain itu, kosakatanya sederhana dan mudah dipahami, serta mengandung banyak gestur dan gimik.

Dari segi aturan, SIBI memiliki aturan yang ketat dan tidak fleksibel, serta membutuhkan konsentrasi yang tinggi. Sementara, Bisindo lebih longgar dan fleksibel, sehingga memungkinkan penggunanya untuk membuat ekspresi yang lebih hidup.

Exit mobile version