TopCareer.id – Survei terbaru lembaga riset Indikator Politik Indonesia melaporkan bahwa 65 persen masyarakat menilai positif sarana transportasi umum di era Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Survei dilakukan pada 30 Agustus sampai 6 September 2024 dengan 1.450 responden, serta toleransi kesalahan 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Burhanuddin Muhtadi, peneliti utama Indikator Politik Indonesia dalam pemaparannya mencatat 65 persen responden memberikan penilaian baik atau sangat baik.
Adapun, 59,1 persen mengatakan baik dan 5,9 persen yang menyebut transportasi umum di era Jokowi sangat baik.
Sementara, 26,4 persen mengatakan sedang, 6,2 persen buruk, 0,6 persen sangat buruk, dan 1,8 persen yang tidak tahu atau tidak menjawab.
“Di sini kalau kita kurangi yang mengatakan baik dikurangi yang mengatakan buruk atau sangat buruk, dan kita abaikan sedang, naiknya sangat positif,” kata Burhanuddin, dilansir YouTube Indikator Politik Indonesia.
Baca Juga: Subsidi KRL Berbasis NIK Jadi Wacana, Kelas Menengah yang Menderita
Lebih lanjut, ia mencatat evaluasi positif lebih besar berasal dari wilayah perkotaan yang memiliki sarana transportasi umum lebih banyak ketimbang di pedesaan.
“Di wilayah yang transportasi umum sudah tersedia, infrastrukturnya sudah tersedia, itu evaluasinya jauh lebih positif ketimbang di wilayah yang relatif ketersediaannya tidak sebaik di kota,” kata Burhanuddin, ditulis Senin (7/10/2024).
Selain itu, ada tiga faktor utama dalam memilih transportasi publik dari para responden yaitu keamanan dan keselamatan (29,7 persen), harga yang terjangkau (25,5 persen), dan kenyamanan kendaraan (15,4 persen).
Survei Indikator juga mencatat, menurut responden pengguna transportasi umum, kepuasan tertinggi ada di moda transportasi LRT yaitu 97,4 persen.
Sementara, kepuasan untuk pesawat terbang 95,8 persen, MRT 94,9 persen, KRL 94,7 persen, kereta api 90,9 persen, bus antar kota antar provinsi (AKAP) 88,5 persen, kapal laut 87,8 persen, bus kota 80,4 persen.
Baca Juga: Tekan Kecelakaan, Kemenhub Ajak Masyarakat Beralih ke Transportasi Aktif
Secara total, Indeks Kepuasan Pengguna Transportasi Umum adalah 3,962 atau berada di kategori tinggi.
Indeks tertinggi di aspek Keterandalan (transportasi umum membantu menyelesaikan urusan warga) dengan skor 4,193. Sedangkan terendah adalah Jumlah Armada dengan skor 3,704.
Selain itu, responden juga setuju hingga sangat setuju (92,6 persen) bahwa transportasi umum memudahkan orang berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
84,2 persen masyarakat setuju hingga sangat setuju transportasi umum meningkatkan perekonomian masyarakat, dan 74,3 persen responden setuju hingga sangat setuju transportasi umum bisa menciptakan pemerataan pembangunan.
Meski secara umum transportasi umum di era Presiden Jokowi dinilai positif, menurut Burhanuddin, ada beberapa catatan yang harus diperhatikan.
Baca Juga: KAI: Jumlah Penumpang KRL Tembus 191 Juta
Salah satunya adalah pentingnya peningkatan transportasi publik di pedesaan, mengingat warga kota jauh lebih positif (70.8 persen) memberikan penilaian dibanding warga desa (59,2 persen).
Catatan lain, penilaian lebih positif terlihat pada pekerja kerah putih seperti pegawai dan profesi (72,7 persen), ketimbang kelompok pekerjaan lain.
Selain itu, wilayah Sulawesi (77 persen), Kalimantan (75,5 persen), dan Jakarta (74 persen), cenderung lebih positif dibandingkan daerah lain. Ini menunjukkan masih perlunya perbaikan transportasi umum di wilayah lain.