Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Sunday, April 28, 2024
redaksi@topcareer.id
Tren

Tekan Kecelakaan, Kemenhub Ajak Masyarakat Beralih ke Transportasi Aktif

Masyarakat diajak untuk menggunakan transportasi aktif.Jakarta-Indonesia-bus listrik. (Dimas/Topcareer.id)

Topcareer.id – Demi menekan angka kecelakaan dan mengurangi fatalitas korban kecelakaan lalu lintas, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) ajak masyarakat beralih menggunakan transportasi aktif, seperti mengutamakan penggunaan angkutan massal, sepeda, atau berjalan kaki daripada naik kendaraan pribadi.

Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Amirulloh menyampaikan, Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Darat memiliki program Pekan Nasional Keselamatan Jalan (PNKJ) yang pada tahun ini mengusung tema “We Demand Safe and Sustainable Mobility”.

Program ini, kata dia, bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya keselamatan berlalu lintas dan penggunaan transportasi aktif.

“Transportasi aktif merupakan bagian dari transportasi berkelanjutan. Misalnya ketika kita naik angkutan umum, maka kita aktif untuk membeli tiket dan jalan ke halte. Tetapi kalau transportasi pasif, yaitu seperti kita naik kendaraan pribadi, kita hanya duduk. Di negara-negara maju sudah mengarah ke penggunaan transportasi aktif,” kata Amirulloh melalui siaran pers, dikutip Jumat (7/7/2023).

Lebih lanjut ia menjelaskan, melalui program PNKJ yang merupakan tindak lanjut dari seruan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), berfokus untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan untuk mengurangi angka kecelakaan di jalan raya, dimana setiap 1 jam sebanyak 3 sampai 4 orang meninggal dunia karena kecelakaan.

Baca juga: Kominfo Telusuri Adanya Dugaan Kebocoran Data Paspor 34 Juta WNI

Menurutnya, program PNKJ Dunia yang telah memasuki tahun ke-16 ini menjadi isu global, di mana setiap negara dianjurkan untuk melaksanakan program PNKJ yang disesuaikan dengan dinamika kondisi sosial budaya negara masing-masing.

“Melalui hashtag #RethinkMobility yang diusung secara global, diharapkan dapat menggugah publik agar berpikir ulang dalam bermobilitas secara selamat dan aman, sekaligus melestarikan lingkungan. Salah satunya yaitu melalui penggunaan transportasi aktif,” tuturnya.

Selain mengajak masyarakat untuk menggunakan transportasi aktif, diserukan pula kepada pembuat kebijakan di setiap negara untuk menciptakan jalan berkecepatan rendah di kota-kota di seluruh dunia dengan batas kecepatan 30 Km/jam, seperti misalnya di daerah hunian, area perkantoran, dan tempat bermain. Melalui seruan ini diharapkan dapat mewujudkan kota yang aman, sehat, hijau dan layak huni.

Amirulloh mengatakan program ini melibatkan sejumlah stakeholder yang masuk dalam lima pilar aksi keselamatan jalan yaitu: Manajemen keselamatan jalan (Bappenas), Jalan yang berkeselamatan (Kementerian PUPR), Kendaraan yang berkeselamatan (Kemenhub), Perilaku pengguna jalan yang berkeselamatan (Polri), dan Penanganan pra dan pasca kecelakaan (Kemenkes).

Seluruh stakeholder berupaya untuk mewujudkan penurunan tingkat fatalitas korban kecelakaan lalu lintas hingga 80%, terutama bagi pengguna jalan berusia 15-24 tahun.

Leave a Reply