TopCareerID

Pendidikan Perubahan Iklim Bakal Masuk Kurikulum Nasional

Ilustrasi perubahan iklim. (pch.vector/Freepik)

TopCareer.id – Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Tekonogi (Kemendikbudristek) mengungkapkan pendidikan perubahan iklim akan jadi bagian dari kurikulum nasional.

Melalui kerja sama dengan berbagai pihak, Kemendikbudristek telah menyusun Panduan Pendidikan Perubahan Iklim sebagai salah satu isu prioritas dalam kurikulum nasional.

Ketua Tim Kurikulum, Pusat Kurikulum dan Pembelajaran, Yogi Anggraena mengatakan, nantinya materi perubahan iklim bukan menjadi mata pelajaran baru, tapi sebagai bagian dari intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.

“Pada tahap awal penyusunan, kita memang memetakan kemampuan apa yang perlu dimiliki peserta didik mulai dari fase pondasi pada PAUD, SD, SMP, SMA, kita petakan,” kata Yogi dalam laman resmi Kemdikbud.

“Setelah kita menyusun kemampuan apa yang perlu dimiliki maka kita petakan ke intrakurikuler, ke dalam kokurikuler, dan ke dalam ekstrakurikuler,” ujarnya, dikutip Rabu (16/10/2024).

Baca Juga: Perubahan Iklim Paling Berdampak ke Gen Z dan Alpha

Ia mengungkapkan tema ini sudah ada dalam beberapa mata pelajaran, yang nantinya secara tidak langsung peserta didik akan mempelajari tentang perubahan iklim.

Kemudian, ini akan diperkuat di kokurikuler seperti Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) tentang gaya hidup berkelanjutan, serta melalui ekstrakurikuler seperti pramuka.

Panduan yang disusun Kemendikbudristek beisi berbagai contoh praktik baik, serta bertujuan menjadi alat bantu untuk dipelajari oleh satuan pendidikan.

Diharapkan agar selanjutnya pendidikan perubahan iklim ini bisa jadi gerakan bersama.

Kepala Pusat Pengembangan Generasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Luckmi Purwandari mengatakan, panduan ini dibutuhkan bukan hanya untuk sekarang, tapi juga untuk masa depan.

Baca Juga: PBB Ingatkan Bencana Perubahan Iklim Makin Parah, Naik 5 Kali Lipat

Luckmi menyebut, krisis lingkungan saat ini ada tiga yaitu perubahan iklim, biodiversity loss, dan pencemaran limbah dan sampah, yang saling terkait.

“Oleh karena itu KLHK mendorong adanya gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup di sekolah. Kegiatan-kegiatan ini sebenarnya tujuannya salah satunya tadi untuk menghadapi tiga krisis tadi,” kata Luckmi.

Dengan adanya pendidikan perubahan iklim, anak sekolah juga akan mendapatkan pengetahuan tentang potensi bahaya masalah ini, serta risiko-risiko yang ada di daerahnya.

“Jadi perubahan iklim ini di setiap daerah bisa berbeda-beda wujudnya, bentuknya beda. Harapannya siswa tahu dan juga pengajar juga tahu,” imbuh Luckmi.

Exit mobile version